Tefilah (תפלה) berasal dari akar pe-lamed-lamed (פלל) = PALAL yang secara harafiah artinya "menilai diri sendiri"..
Asal
kata ini mengejutkan memberikan wawasan tentang maksud dari do'a yang
berguna untuk menilai diri sendiri... yang terpenting, sebagian besar
dari do'a-do'a, apakah itu do'a permohonan, syukur, puji-pujian untuk
HaShem, atau pengakuan, adalah bentuk introspeksi yang mana kita
habiskan waktu dengan mengingat dan mengucapkan do'a-do'a kepada
HaShem...
Orang yang taat selalu mengingat Tuhan, dan
mempererat hubungannya dengan Tuhan, pikiran pertama mereka di pagi
hari, bahkan sebelum beranjak dari tempat tidur, adalah do'a rasa
berterima kasih menghidupkan atau mengembalikan jiwa mereka yang
tertidur...
Banyak orang saat ini tidak melihat perlunya do'a formal...
"Aku
berdoa ketika aku merasa terinspirasi untuk berdo'a" kata mereka...
sikap ini mengabaikan dua hal penting, yaitu; tujuan do'a dan
kebutuhannya...
Salah satu tujuan dari Tefilah adalah
untuk meningkatkan kesadaran kita kepada HaShem dalam kehidupan
sehari-hari dan peran yang HaShem lakukan dan rencanakan dalam hidup
kita...
Jika hanya berdo'a ketika kita merasa terinspirasi
(yaitu, ketika kita baru menyadari Shekinah-Nya), maka kita tidak akan
meningkatkan kesadaran kita akan HaShem...
Dalam tefilah, ada yang disebut kavanah (קבנה) yaitu pola pikir (mindset) dalam berdo'a...
Ketika
kita ucapkan do'a yang sama setiap hari, hari demi hari, dan kita
mungkin berharap bahwa do'a itu akan diucapkan secara rutin, namun
lama-kelamaan pasti kita akan mulai kehilangan makna dari do'a yang kita
ucapkan (karena kebiasaan atau rutinitas)...
Seperti
tertulis di atas, bahwa bagian paling penting dari do'a adalah
introspeksi dan penilaian atas diri sendiri... bagaimana bisa do'a itu
memiliki kekuatan spiritual apabila kehilangan makna oleh sang pengucap
do'a?! maka dari itu, kerangka pikiran yang tepat itu sangat penting
untuk do'a...
Pola pikir untuk do'a itulah yang disebut
sebagai kavanah, yang umumnya diterjemahkan sebagai "konsentrasi" atau
"niat"... tingkat minimum kavanah adalah kesadaran bahwa seseorang
berbicara kepada HaShem dan niat untuk memenuhi kewajiban untuk
berdo'a...
Jika kita tidak memusatkan pikiran dalam do'a,
maka kita sama saja tidak berdo'a, kita hanya membaca sesuatu yang
tidak dipahami... sama halnya dengan mengerjakan sesuatu tapi tidak
dimengerti apa yang kita kerjakan...
Selain itu, HaShem
tidak mengekang do'a yang diucapkan dalam bahasa selain Ibrani, karena
HaShem memahami setiap bahasa manusia dan apapun yang keluar dari mulut
setiap orang... Dia lebih menyukai orang yang berdo'a dengan bahasa Jawa
daripada orang yang menghina orang lain dengan bahasa Ibrani...
Meskipun demikian, ada do'a-do'a yang dianggap sakral diucapkan dalam
Bahasa Ibrani…
========
ואני תפלתי־לך יהוה עת רצון אלהים ברב־חסדך ענני באמת ישעך׃
(תהילים פרק סט׃יד)
Va'ani tefillati-lecha Adonai eit ratzon Elohim b'rov-chasdecha aneini be'emet yish'echa.
(Tehillim 69:14)
Tetapi
aku, aku berdoa kepada-Mu, ya HaShem, pada waktu Engkau berkenan, ya
Tuhan; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu
yang setia!
(Mazmur 69:14) - - - (di Terjemahan LAI nomor ayat digeser menjadi ayat 13)
========
(Dari berbagai sumber)