Jumat, 25 Desember 2020

Sejarah Kalender Masehi

 


Hari ini adalah hari terakhir menurut Kalender Internasional (Bangsa kita menyebutnya Kalender Masehi). Dan pas sekali dengan malam "Jumat Kliwon". Meskipun di luar sana banyak pro dan kontra tentang perayaan malam tahun baru ini. Kita disini lebih baik melihat sepintas lalu tentang sejarah Sistem Penanggalan ini dari masa ke masa.

Kalender “Masehi” merupakan kalender paling populer di antero bumi, oleh karena itu semua perhitungan penanggalan sejarah dunia, acuannya adalah tahun “0” Masehi. Kita menyebutnya Masehi karena kita berpikir ini ada sangkut pautnya dengan "Al-Masih", padahal asal-muasalnya tidak ada sangkut-paut dengan peristiwa “sejarah hidup” Isa Al-Masih (Yesus Kristus / Yeshua MaMashiach). Bahkan nama-nama bulannya  adalah istilah-istilah “ketuhanan” dalam kebudayaan Romawi dan Yunani.

Untuk membedahnya kita bagi dalam 3  Fase sejarah: 
(I) Kalender Julian
(II) Masa Transisi
(III) Kalender Gregorian

I. Kalender Julian
 
Julius Caesar adalah Penguasa Romawi yang sangat fenomenal, hal itu terbukti nama belakangnya indentik dengan kekuasaan yaitu “Caesar”, sehingga nama tersebut menjadi gelar sebutan “Penguasa Romawi”. Maka untuk melihat dengan runut, kita harus kilas balik ke belakang tentang Kekuasaan (Kekaisaran) Roma.


A. Romulus, pendiri kota Roma; adalah saudara kembar Romus (mati di bunuh). Mereka ini adalah anak Mart si Dewa Perang yang kawin dengan  manusia dan  dibesarkan oleh seekor anjing hutan betina.  Sebagai Penguasa (Kaisar) Roma lalu membuat Kalender dengan cara menjiplak Kalender Mesir apa adanya, dan hanya mengganti nama bulannya saja:

1. Mart (Nama ayahnya sebagai bulan pertama, 30 hari).
2. Aprilis (29 hari).
3. Meius (Dewi Maya, 30 hari).
4. Junius (Juno=Dewi Bulan, 29 hari).
5. Quintilis (Ratu / Penguasa, 30 hari).
6. Sestilis (Ses=Enam, 29 hari).
7. Septembre (Septo=Tujuh, 30 hari).
8. Oktobre (Oktav=Delapan, 29 hari).
9. Novembre (Nova=Sembilan, 30 hari).
10. Decembre (Deca=Sepuluh, 29 hari).
Maka dalam setahun berjumlah 304 hari.


B. Numa, Kaisar ini mengamati kalender Romulus dirasa kurang cocok berkenaan dengan musim, maka dia menambahkan dua masa sebagai bulan ke 11 dan 12, yaitu:
11. Januarius (Janus=Dewa bermuka dua, mulai datangnya musim salju, 30 hari).
12. Februarius (Febro=Dewa Kematian, 29 hari, puncak musim salju dan  tanaman yang bertahan hidup adalah “rumpun” cemara).
Maka dalam setahun berjumlah 355 hari.

C. Julius Caesar (sekitar tahun 46 Sebelum “Masehi”), membuat perombakan frontal, Nama dirinya dimasukkan dalam kelender menggantikan bulan Quintilis (Ratu / Penguasa). Kebesaran Dewa Mart di geser, Dewa Bermuka Dua Si Janus ditaruh pada tempat terhormat, yaitu bulan pertama. Karena dalam setiap lintasan tahun yang memegang kendali adalah Dewa yang bisa melihat masa depan dengan tetap mempertimbangan masa lalu, yaitu Janus. Tahun baru adalah sesuatu yang senantiasa diharap-harap dan dinantikan, sebagai pintu gerbang rahasia nasib,  akhirnya dalam urutan bulan terjadi perubahan :

1. Januarius ( 31 hari).
2. Februarius (29 / 30 hari).
3. Mart (30 hari).
4. Aprilis (30 hari).
5. Meius (31 hari).
6. Junius (31 hari).
7. Julius (31 hari).
8. Sestilis ( Ses=Enam, 30 hari).
9. Septembre (Septo=Tujuh, 30 hari).
10. Oktobre (Oktav=Delapan, 30 hari).
11. Novembre (Nova=Sembilan, 31 hari).
12. Decembre (Deca=Sepuluh, 30 hari).
Maka dalam setahun menjadi 364 / 365 hari.

D. Agustus (keponakan Julius Caesar), juga melakukan perubahan tapi tidak begitu berarti: hanya nama dirinya dimasukkan, menggantikan nama bulan Sestilis.

Akhirnya kalender  ini terkenal dengan Kalender Julian, Kesakralan Julius terhadap Pribadi Janus Dewa Bermuka Dua sangat diutamakan.

Umat Kristiani, pada malam tahun baru biasanya melakukan ibadah penutupan dan pembukaan tahun. Mereka biasanya juga membuat semacam undian yang berisi petikan ayat Alkitab, dimana mereka akan mengambil satu persatu dengan "iman".

II. Masa Transisi.

Pada saat kekristenan menjadi populer di wilayah kekuasaan Romawi, atas Perintah Justinian Sang Penguasa, Rahib (Pendeta) Dionysius Exiguus disuruh me”nera” kapan Mesias lahir, dan tanggal tersebut akan dinyatakan sebagai tahun “0” sebagai perhitungan awal kalender Sang Mesias.  Maka saat itulah dinyatakan sebagai tahun 526 Masehi, karena waktu itu berdasarkan perhitungan Sang Rahib adalah tahun 753 Julian.

Kalender produk Rahib Dionysius terlajur dipublikasikan, ternyata ada kesalahan dalam perhitungan, lalu ada yang menghitung ulang “bahwa pada tahun tersebut dalam kalender Julian adalah tahun 749”. Akhirnya perhitungan yang dipercaya sampai sekarang adalah Isa Al-Masih (Yesus Kristus / Yeshua HaMashiach) lahir pada Tahun 4 Sebelum Masehi, bukan tahun “0”.

III. Kalender Gregorius
Tahun 1582 Masehi, Paus Gregorius membuat “gebrakan” yang spekatuler, Format Kalender Julian (Julius Caesar) yang diabadikan oleh Rahib Dionysius, perhitungan jumlah hari dalam setiap bulan diperbaharui berdasarkan “Ilmu Alam.”

Bulan Ke 10 yaitu: hari kamis tanggal 4 Oktober lalu besoknya tetap hari jum’at, tapi tanggalnya 15 Oktober. Jadi dalam sejarah tidak pernah ada tanggal 5-14 Oktober 1582.  (The Standart Dictionary, cetakan 1907”, Universal Calendar for every year of the Christian era”)
 
Sehingga menjadi seperti berikut:
1. Januari (31 hari).
2. Februari (biasa 28 hari / kabisat 29 hari).
3. Mart (31 hari).
4. April (30 hari).
5. Mei (31 hari).
6. Juni (30 hari).
7. Juli (31 hari).
8. Agustus (31 hari).
9. September (30 hari).
10. Oktober (31 hari).
11. November (30 hari).
12. Desember (31 hari).
 
Kalender inilah yang dipakai sampai sekarang, oleh karena itu biasa disebut Kalender Gregorian karena produk Paus Gregorius, ada yang menyebut kalender Masehi karena produk rohaniwan “gereja”  yang identik dengan kristiani atau mengacu pada arah tanggal kelahirannya Sang Mesias / Al-Masih.

Mengenai tanggal kelahiran Sang Mesias / Al-Masih dalam lingkungan intern Umat Kristiani, perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5.

Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristiani pada bulan Desember. Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari: Solar Invicti (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab.

Beberapa hari yang lalu (tanggal 25 Desember), Umat Kristiani merayakan hari Natal sesuai dengan Kalender Gregorian. Dan nanti sekitar tanggal 6/7 Januari, Umat Kristen Ortodok baru merayakan Natal (menurut perhitungan kalender Julian).

Dengan melihat sejarah ini, kita bisa melihat asimilasi dan akulturasi budaya dalam Kekristenan sebagaimana asimilasi dan akulturasi budaya yang terjadi dalam masyarakat Jawa.

Sumber:
www.alfa-omega.or.id
https://en.wikipedia.org/wiki/Calendar
https://en.wikipedia.org/wiki/Christmas 

Rabu, 22 Juli 2020

Perjanjian Baru Ibrani?

Munculnya Gerakan Kembali ke Akar Ibrani dalam Kekristenan (Agama Kristenan) merupakan sebuah fenomena yang sangat luar biasa. Orang-orang Kristen awam pun mulai banyak yang belajar serta berdoa dalam bahasa Ibrani. Merekapun mulai menerapkan tradisi Ibrani dalam kehidupan sehari-hari.

Tapi patut disayangkan, dalam sebuah kegerakan yang positif, tetap ada banyak hal yang kurang baik, sebut saja hal itu adalah "Pembodohan Spiritual".

Perjanjian Baru, sampai saat ini, yang tersedia sebagai naskah rujukan adalah naskah dalam Bahasa Yunani Koine. Itupun banyak manuskrip kuno yang memiliki varian dalam isinya. Meskipun Bapa-bapa gereja pernah menuliskan bahwa, Matius aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, namun sampai saat ini, tidak ada manuskrip kuno Kitab Matius dalam Bahasa Ibrani.

"Pembodohan Spiritual" yang dimaksudkan adalah, keyakinan semu, bahwa Perjanjian Baru Ibrani yang dipakai saat ini adalah Kitab Asli Perjanjian Baru. Jelas itu salah, semua naskah Perjanjian Baru Ibrani itu jelas-jelas diterjemahkan dari naskah Yunani Koine atau naskah Perjanjian Baru yang lain.

Berikut contoh satu ayat yang diambil dari Yohanes 3:16 (John / Yochanan) dalam berbagai versi terjemahan Ibrani.

Giovanni Battista Jona (1668)
כִּי כָּל־כַּךְ אָהַב אֱלֹהִים לָעוֹלָם שֶׁנָּתַן בְּנוֹ יְחִידוֹ כְּדֵי שֶׁכָּל־הַמַּאֲמִין בּוֹ לֹא יֹאבַד כִּי־אִם יִהְי לוֹ חַיִים לַנֶצַח׃ 
 
Richard Caddick (1799)
כִּי־כֵן אָהַב אֱלֹהִים אֶת־הָעוֹלָם אֲשֶׁר אֶת־בְּנוֹ יְחִידוֹ נָתַן לְמַעַן־כָּל־הַמַּאֲמִין בּוֹ לֹא יֹאבֵד כִּי אִם יִהְיוּ לוֹ חַיֵּי עוֹלָם׃

Thomas Yeates (1805)
כי־יען אלֹהים אהב לעוֹלם שׁלח בנוֹ יחידוֹ אשׁר כל־המּאמין בוֹ לֹא יאבד כּי־אם יהי לוֹ חיים לנצח׃
 
Fry and Collyer (1817)
וְכֹה אָהַב אֱלֹהִים אֶת־הָאָרֶץ כִּי־נָתַן אֶת־בֶּן־יְחִידוֹ וְכָל־הַמַּאֲמִין בּוֹ לֹא יֹאבֵד כִּי אִם־חַיֵּי עוֹלָמִים יִהְיוּ לוֹ׃

William Greenfield (1831)
כִּי כֹה אָהַב אֱלֹהִים אֶת־הָעוֹלָם כִּי־נָתַן אֶת־בְּנוֹ הַיָּחִיד לְמַעַן כָּל־הַמַּאֲמִין בּוֹ לֹא יֹאבַד כִּי אִם־חַיֵּי עוֹלָם יִהְיוּ לוֹ׃
 
Ezekiel Margoliouth (1865)
כִּי כָּכָה אָהַב הָאֱלֹהִים אֶת־הָעוֹלָם עַד אֲשֶׁר נָתַן אֶת־בְּנוֹ יְחִידוֹ לְמַעַן כָּל־הַמַּאֲמִין בּוֹ לֹא יֹאבַד כִּי אִם־יִהְיוּ לוֹ חַיֵּי עוֹלָמִים׃
 
Delitzsch, 10th edition (1889)
כִּי־כָכָה אָהַב הָאֱלֹהִים אֶת־הָעוֹלָם עַד־אֲשֶׁר נָתַן אֶת־בְּנוֹ אֶת־יְחִידוֹ לְמַעַן לֹא־יֹאבַד כָּל־הַמַּאֲמִין בּוֹ כִּי אִם־יִחְיֶה חַיֵּי עוֹלָמִים׃

Salkinsohn and Ginsburg (1891)
כִּי־כֵן אֹהֵב אֱלֹהִים אֶת־הָעוֹלָם עַד־אֲשֶׁר נָתַן בַּעֲדוֹ אֶת־בְּנוֹ אֶת־יְחִידוֹ וְכָל־הַמַּאֲמִין בּוֹ לֹא־יֹאבַד כִּי בוֹ יִמְצָה חַיֵּי עוֹלָם׃ 

Dalman and Delitzsch (1892)
כִּי־אַהֲבָה רַבָּה אָהַב הָאֱלֹהִים אֶת־הָעוֹלָם עַד־אֲשֶׁר נָתַן אֶת־בְּנוֹ אֶת־יְחִידוֹ לְמַעַן אֲשֶׁר לֹא־יֹאבַד כָּל־הַמַּאֲמִין בּוֹ כִּי אִם־יִחְיֶה חַיֵּי עוֹלָם׃

The Bible Society in Israel (1977)
כִּי כֹּה אָהַב אֱלֹהִים אֶת הָעוֹלָם עַד כִּי נָתַן אֶת בְּנוֹ יְחִידוֹ לְמַעַן לֹא יֹאבַד כָּל הַמַּאֲמִין בּוֹ, אֶלָּא יִנְחַל חַיֵּי עוֹלָם׃
 
The Living Bible (1977)
כי אלוהים אהב כל כך את העולם עד שהקריב את בנו היחיד, כדי שכל המאמין בו לא יאבד כי אם יחיה לנצח׃

 
Sumber:

Kamis, 21 Mei 2020

Naskah Perjanjian Baru Kristen

 


Papyrus-Bodmer-VIII

Secara tradisional, sebuah naskah yang dipandang "spesial" tidak pernah dipermasalahkan. Orang cenderung untuk memaknai pesan yang terkandung di dalamnya. Hal ini terjadi pada semua peradaban manusia. Naskah-naskah tua yang berisi mitologi, sejarah maupun mantera-mantera tidak pernah dipermasalahkan, orang cenderung untuk mengambil pesan yang terkandung di dalamnya.

Demikian juga yang terjadi dengan Naskah Rujukan Perjanjian Baru Yunani yang menjadi sumber acuan penerjemahan ke dalam banyak bahasa di dunia.

Namun seiring dengan kemajuan peradaban, muncul yang disebut dengan Kritik Teks. Kritik teks adalah salah satu metode penafsiran Alkitab yang mempelajari teks yang ada secara terperinci untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Cetakan Perjanjian Baru Yunani disertai dengan kritik teks pada catatan kakinya

Ketika seseorang mencoba mempelajari suatu teks Alkitab dari beberapa terjemahan yang berbeda, tidak jarang ia menemukan bagian yang berbeda antara dua terjemahan. Hal ini dapat terjadi karena beberapa macam hal, antara lain:
  • Perbedaan sumber asal.
  • Perbedaan interpretasi pada saat menerjemahkan.
  • Kesalahan yang tidak disengaja pada saat menerjemahkan atau menyalin ulang sebuah teks. 
  • Kerusakan atau hilangnya naskah rujukan karena penindasan, perang atau kepentingan politik.

Blogger memberikan beberapa gambaran bagaimana Naskah Perjanjian Baru Yunani saat berharapan dengan Kritik Teks.

Disini tidak akan diberikan transliterasi dari naskah yunaninya, namun apabila pembaca ingin mengeja sendiri naskah yunaninya silahkan klik link Alfabet Yunani untuk pengenalan huruf-hurufnya.

================================

Contoh Pertama:

"Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam."
(Kitab Wahyu 13:18 Terjemahan LAI 1974) 

666 adalah sebuah angka yang sangat familiar sebagai "Angka Setan". Banyak film-film dan mitos-mitos seputar angka ini. 

Dalam Textus Receptus, yang diturunkan dari naskah-naskah jenis Teks Bizantium manuscripts, angka 666 ditulis dalam bentuk tiga huruf χξς, dengan penjabaran χ (bernilai 600), ξ (bernilai 60), dan ϛ (bernilai 6) yaitu kata terakhir dalam ayat ini:

18Ὧδε ἡ σοφία ἐστίν· ὁ ἔχων τὸν νοῦν ψηφισάτω τὸν ἀριθμὸν τοῦ θηρίου· ἀριθμὸς γὰρ ἀνθρώπου ἐστί· καὶ ὁ ἀριθμὸς αὐτοῦ χξϛʹ.

Dalam Novum Testamentum Graece, yang lebih condong kepada jenis Teks Alexandria, angka 666 ditulis dengan tiga kata, ἑξακόσιοι ἑξήκοντα ἕξ, yang berarti "enam-ratus enam-puluh enam":

18ὧδε ἡ σοφία ἐστίν· ὁ ἔχων νοῦν ψηφισάτω τὸν ἀριθμὸν τοῦ θηρίου, ἀριθμὸς γὰρ ἀνθρώπου ἐστίν· καὶ ὁ ἀριθμὸς αὐτοῦ ἑξακόσιοι ἑξήκοντα ἕξ.

Ada naskah yang tidak dianalisis dan dipublikasikan sampai akhir abad ke-20. Naskah itu adalah sebuah Fragmen yang disebut sebagai Papirus 115 (Naskah ini sekarang disimpan pada Ashmolean Museum di Pusat Kota Oxford)




Dalam naskah ini, angka binatang buas bukan 666 melainkan 616 yaitu chi, iota, sigma (χιϛ). Sebuah varian yang sangat jauh berbeda.

================================

Contoh Kedua:

Ada banyak tanda khusus yang dibubuhkan dalam naskah cetak Perjanjian Baru Yunani yang dijadikan rujukan penerjemahan. Ada simbol-simbol tertentu yang menandakan tentang derajat kepastian suatu naskah. Salah satunya adalah tanda kurung siku dan dobel kurung siku seperti pada gambar di bawah ini.



Salah satu kasus yang paling terkenal yang diberi kurung siku adalah pada naskah akhir Kitab Markus Pasal 16. Pasal ini terbagi menjadi 2 yaitu penutup panjang dan pendek :
  • Markus 16:1-8 = Kebangkitan Yesus
  • Markus 16:9-20 = Yesus terangkat ke sorga

Naskah Yunani Markus 16:9-20 diperdebatkan apakah merupakan bagian asli atau tambahan dari Injil Markus, karena beberapa naskah kuno, Codex Sinaiticus (~400 Masehi), Codex Vaticanus (~325 Masehi), dan Codex Bobbiensis (~430 Masehi) tidak mencantumkannya.

Di akhir Injil Markus pada Codex Sinaiticus secara tidak lazim tersedia tempat kosong setelah ayat 8, yang pada Codex Vaticanus tempat kosong yang sama dibubuhi hiasan besar yang unik; sedangkan Codex Bobbiensis menutup dengan kalimat-kalimat "penutup pendek" yang jarang dijumpai di naskah lain.

================================

Contoh Ketiga: 


Naskah Doa Bapa Kami 
Diambil dari Matius 6:9-13 Terjemahan LAI 1974

9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. 11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya 12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; 13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.) 

Teks yang diwarna merah dan dikurung tidak ada di dalam naskah Perjanjian Baru Yunani. Dari sini LAI melakukan kejujuran dalam penerjemahan. Setiap yang diberi tanda kurung (......) memang tidak ada dalam naskah aslinya, namun senantiasa muncul dalam banyak terjemahan di dunia. Dalam Terjemahan LAI setiap naskah yang dikurung siku [.......] menunjukkan bahwa naskah tersebut masih dalam perdebatan (sebagaimana dalam Contoh Kedua di atas). 

================================

Dalam banyak salinan dan kutipan, seringkali terdapat perbedaan bentuk kata, perbedaan pemakaian kata, perbedaan ejaan, perbedaan tanda baca, dll yang memungkinkan sebuah naskah dibaca dengan cara yang berbeda. Kasus semacam ini sebenarnya tidak menjadi masalah, karena sebuah kutipan selalu dilakukan orang sejauh mereka mengingat atau memahaminya. Dalam Cetakan Naskah Perjanjian Baru Yunani saat ini, varian dari ribuan salinan maupun kutipan Perjanjian Baru Yunani didaftarkan dalam catatan kaki di bawah naskah. Setiap naskah diberi kode sendiri-sendiri. Dari situ kita bisa melihat ribuan varian dari Naskah Perjanjian Baru Yunani.

Hal ini sebenarnya tidak menjadi masalah seandainya sebuah naskah induk ada yang dijadian rujukan sebagai otoritas pertama, sedangkan naskah lain hanya sebagai pembanding dan studi salinan saja. Namun dengan banyaknya terbitan Naskah Perjanjian Baru Yunani yang bervarian karena penyunting menyusunnya berdasarkan naskah induk yang berbeda, telah membuat banyaknya perbedaan dalam terjemahan-terjemahan dalam bahasa-bahasa di dunia. Banyak perbedaan itu terlalu mencolok dan jauh, sehingga pesan yang diterima juga menjadi berbeda sehingga menciptakan doktrin yang berbeda pula. 


Lebih liberal lagi sering terjadi sebuah naskah terjemahan memberikan nomor ayat, pembagian pasal, paragraf dalam tempat dan posisi yang berbeda dari naskah aslinya sehingga membuat pembaca menerima pesan naskah dalam bentuk yang berbeda. Sebagaimana kita menulis "Adik makan" "Adik! Makan!" "Adik makan?" "Adik, makan?" akan memberikan makna yang benar-benar berbeda.

Terkadang juga beberapa kata tidak diterjemahkan karena terasa janggal atau karena tidak sesuai dengan doktrin sebuah komunitas gereja sehingga makna naskah asli tidak terungkap seluruhnya.

Contohnya:
Sinagoga, dalam terjemahan di Indonesia diterjemahkan sebagai "Rumah Ibadah", "Tempat Ibadah", "Tempat Ibadah Orang Yahudi". Pembaca awam akan berpikir bahwa Rumah Ibadat yang dimaksud adalah sebuah GEREJA atau sebuah Persekutuan Doa, padahal itu adalah sebuah SINAGOGA (Tempat Ibadah Orang Yahudi).

Dalam terjemahan lama bahkan pernah diterjemahkan sebagai "Masjid".

Naskah Kitab Suci yang diyakini merupakan Firman Tuhan seyogyanya mendapatkan perlakuan khusus yang berbeda daripada naskah-naskah umum yaitu terjaga keaslian dan originalitasnya. Namun pada kenyataannya, Tulisan Suci harus "kalah" dengan suatu kondisi yang disebut dengan "Seleksi Alam."

Kita semua tahu, perbedaan nama dalam KTP, Paspor, surat perjanjian akan menjadi masalah yang serius. Perbedaan pemilihan kata juga akan menjadi masalah saat kita menulis sebuah Undang-undang. Kita juga tidak akan bisa masuk akun apabila kita salah username atau password meskipun hanya satu karakter.

Namun, sebuah film luar negeri misalnya anime jepang, manga, film Amerika atau India, meskipun diedarkan oleh pihak yang berbeda dan memiliki bentuk terjemahan yang berbeda, kita tetap bisa menerima pesan yang terkandung di dalamnya.

Demikian pula Perjanjian Baru Yunani, sebagai buku sejarah masih bisa diterima, sebagaimana Homer, Mahabarata, Epic Gilgamesh dimana kisah-kisahnya bisa kita pahami. Namun jika memakai standar masa kini (Kritik Teks), kesimpulan itu tergantung pribadi kita masing-masing. Kita bisa menyebutnya sudah korup, sudah dipalsukan dll.

Jika saja disepakati sebuah naskah kuno yang lengkap sebagai rujukan mutlak dan berwibawa penuh, semuanya ini tidak akan menjadi masalah. Namun dengan terlalu banyaknya varian dan rujukan, telah terjadi distorsi kepercayaan akan wibawa sebuah naskah. Sebagaimana sebuah undang-undang yang memiliki banyak varian.

Hal ini bagi sebagian orang, mungkin akan menjadi sebuah ketidak percayaan. Namun, sebenarnya ini bukanlah hal yang terlalu serius. Bagaimana bisa? Tentu bisa, karena sebenarnya yang disebut dengan Injil (Yunani: Euanggelion, Ibrani: Besorah), atau "Kabar Baik/Kabar Kesukaan" adalah Yesus itu sendiri. Yesus yang datang sebagai Penyelamat (Menurut Keyakinan Kristen). Tidak ada Kitab baru, karena pada dasarnya Kekristenan adalah sebuah Mahzab dalam Agama Yahudi.

Kisah tentang Yesus dan ajarannya ini, awalnya memang disampaikan secara lisan dan dalam bahasa Aram, yaitu sebuah bahasa yang tentu sangat asing bahkan oleh masyarakat Kristen saat ini juga. Hanya beberapa komunitas Kristen yang masih melestarikan bahasa ini sebagai Bahasa Asli Yesus (Yeshua).

Ajaran dan penafsiran dari Mahzab Nasrani ini memang awalnya dipertahankan secara lisan. Baru kemudian, setelah beberapa waktu, kisah lisan ini dituliskan.

Saat ini Naskah Perjanjian Baru Yunani sendiri yang terpopuler dan paling banyak digunakan ada dua yaitu naskah Stephanus yang disebut Textus Receptus (TR) berasal dari manuskrip sekitar abad ke-7 Masehi yaitu naskah Barat (Western-type text), dan naskah Westcott-Hort (WH) yang diteruskan oleh Nestle/K. Aland dan dikenal sebagai Revised Text berasal dari manuskrip sekitar abad ke-4 Masehi, dikenal sebagai naskah Aleksandria. 

Brooke Fos Westcott merupakan seorang Bishop gereja Anglikan, dan Fenton John Anthony Hort, seorang dosen dari Cambridge University. Untuk mempersingkat nama mereka, biasanya hanya ditulis WH (Wescott-Hort). Mereka menerbitkan Perjanjian Baru Yunani yang didasarkan pada naskah yang ditemukan di Sinai (Codex Sinaiticus) dan naskah yang tersimpan di perpustakaan Vatikan (Codex Vaticanus). 

Menurut Dr. D.A. Waite dalam bukunya 'Defending the King James Bible', perbandingan  naskah WH dengan Textus Receptus yang sudah dipakai lebih dari tiga ratus tahun terdapat 5,604 perbedaan yang terdiri dari 1,952 penghilangan (35%), 467 penambahan (8%), dan 3,185 perubahan (57%). 

Naskah yang lain adalah naskah berbahasa Aram/Aramaic yang dikenal dengan sebuhan Peshitta (sederhana), disebut sederhana karena memang tidak perlu pertimbangan khusus, karena ditulis dengan bahasa sebagaimana pengajaran lisannya.

Perbedaan mencolok antara Naskah Aramaic dan Yunani adalah, penggunaan gender kosakataDan itu tentu saja akan menimbulkan interpretasi yang berbeda dalam terciptanya sebuah dogma. Misal, Roh Kudus, dalam bahasa Aramaic ditulis dalam bentuk feminim, sedangkan dalam Bahasa Yunani ditulis dalam bentuk Netral.

Dan juga kisah tentang Perempuan yang ke dapatan berzina, kisah ini tidak terdapat dalam Naskah Aramaic. Kita tidak bisa meng-klaim begitu saja kalo salah satunya korup atau salah satunya menambahkan. Karena pada jaman itu, teknologi belum semaju sekarang, bisa jadi naskah rusak, atau memang tidak ditulis semua. Sekali lagi, ini adalah tradisi lisan yang dituliskan.

 =========== 

Jika dibandingkan dengan Naskah Taurat Ibrani, meski jauh lebih kuno, namun memiliki wibawa dan kebanggaan yang lebih besar (karena dipercaya Musa/Moshe menuliskannya dengan didikte Tuhan secara langsung). Naskah Induk adalah Naskah Salinan Terbaik yang ditulis para Masora, disalin secara estafet dengan aturan sangat ketat tidak hanya pada ketepatan huruf, namun juga posisi huruf dalam naskah. Hal ini merupakan kesulitan yang luar biasa karena di jaman kuno belum ada mesin foto copy, dan setiap ditemukan kesalahan penyalinan, naskah harus dihancurkan. Naskah yang Ibrani berhuruf mati semua (seperti arab gundul) sehingga mengharuskan orang untuk menghafal secara tepat bacaan naskah yang benar. Di cetakan masa kini, dalam naskah ditambahkan sandangan/ harakat untuk bacan yang benar agar tetap terpelihara, harakat tidak menonjol dan tidak merubah susunan maupun panjang naskah. Semua varian yang mungkin muncul di tempat lain hanyalah salinan-salinan pribadi yang tidak dapat dipandang berotoritas, varian juga muncul dari mahzab-mahzab lain yang "memperkosa" naskah. Jika ingin mengenal Abjad Ibrani silahkan klik Mengenal Abjad Ibrani.

Selesai disalin, setiap naskah Ibrani harus di cek, bukan hanya soal ketepatan huruf, namun sampai pada ketepatan goresan. Satu kesalahan penyalinan saja, akan membuat naskah tersebut harus dihancurkan dan harus disalin ulang dari awal.

Terlepas dari segala konsep teologis, Kritik Teks memberikan gambaran tentang perkembangan ilmu pengetahuan di masa kini, melalui Kritik Teks kita bisa mendapatkan banyak informasi tentang gambaran kehidupan di masa lalu dan beragam dialek dalam bahasa-bahasa klasik, dalam hal ini Bahasa Yunani, Aramaic dan sejarah perkembangan Kekristenan. Hal ini juga menunjukkan seberapa kuat sebuah naskah dapat dipercaya.

De Arameesche tekst van het Mattheus-evengelie is reeds vroegtijdig gegaan. De andrere drie evangelien, zijn in het Grieksch geschreven. De boeken van de Heilige Schrift, zelfs de evengelien, zijn niet volkomen in de zelfds toestand bewaard gebleven, waarin zijoorspronkelijk zijn geschreven. Daar de boekdrukkeenst niet bestond, warden zij eeuwen long telkens overgeschreven en hijdat overschrijoen werden soms woorden uitgelaten, verwisseld of verkeerd geschreven ...
Artinya:
Gospel Matius yang berbahasa Aramaik telah lama hilang. Tiga Gospel lainnya ditulis dalam bahasa Yunani. Buku-buku dari Kitab Suci juga Gospel-Gospelnya tidak tersimpan dengan sempurna dalam keadaan yang sama, dalam mana itu asalnya ditulis. Karena tidak adanya cetak-mencetak buku maka seringkali dilakukan pemindahtulisan berabad-abad lamanya, dan dalam memindahtuliskan itu kadang-kadang terjadi penghapusan kata-kata, penukaran kata-kata atau penulisan terbalik ... 
Het Evangelie, 1929, Badan Perpustakaan Petrus Canisius

Hasil dari penyuntingan para ahli naskah Perjanjian Baru, saat ini setidaknya tersedia dua terbitan Alkitab bahasa asli Yunani yaitu Westcott-Hort (WH) dengan Textus Receptus (TR) yang diantara kedua naskah ini terdapat ± 5,604 perbedaan.

Ada lagi versi BF2 (Edisi dari The Nestle Greek Text) terbitan British and Foreign Bible Society, Naskah Yunani Edisi Bover (Bov) dan 
"The Greek New Testament" terbitan United Bible Society (yang juga diterbitkan di Indonesia oleh Lembaga Alkitab Indonesia/LAI).

Dengan terpaksa setiap orang Kristen harus menetapkan versi manakah yang akan diakuinya sebagai Alkitab Perjanjian Baru bahasa asli yang benar, atau otoritas yang final (The Final Authority). Namun sebaiknya, mengikuti tradisi kuno, semua ini adalah tradisi lisan yang dituliskan, yang penting adalah pesannya tersampaikan. Jika memang berkeinginan untuk lebih dekat dengan tradisi lisan tersebut, sebaiknya menghubungi langsung pelestari tradisi lisan tersebut, setidaknya menjalin komunikasi dengan Gereja pelestari Bahasa Aramaic.

Mari kita perbandingan ayat-ayat terakhir dalam Perjanjian Baru dalam berbagai edisi :

Edisi Nestle/Aland dan UBS (United Bible Society) 
  
 

Edisi Stephanus (Textus Receptus)

 
  
Edisi Wescott dan Hort (WH)

 

Edisi Alkitab 4 in 1 yang mendasarkan pada Textus Receptus sebagai naskah dasar dan menyertakan varian-varian dari naskah-naskah Yunani yang berbeda.

   
===================


Khusus untuk naskah Perjanjian Baru Yunani, sebelum pecahnya Reformasi Protestan, ada banyak versi-versi Alkitab yang beredar pada masa itu. Banyak diantaranya mengandung kesalahan-kesalahan yang disengaja - seperti dalam kasus-kasus kaum heretic , pembangkang gereja yang berusaha mendukung doktrin-doktrin yang mereka ciptakan sendiri, dengan menuliskan Alkitab yang sudah diganti-ganti isinya. Ada juga kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja oleh karena faktor human error , mengingat pekerjaan menyalin Alkitab dilakukan dengan tulisan tangan, ayat demi ayat, yang sangat memakan waktu dan tenaga.  

Hingga ditemukannya mesin cetak pada tahun 1450, semua Alkitab adalah hasil salinan tangan yang kita sebut manuskrip. Alkitab lengkap tertua yang masih ada hingga sekarang berasal dari abad ke-empat, dan isinya sama dengan Alkitab yang dipegang oleh umat Katolik yaitu terdiri dari 73 kitab. Apa yang terjadi dengan manuskrip-manuskrip asli yang ditulis oleh para penulis kitab Injil? Ada beberapa alasan akan hilangnya kitab-kitab asli tersebut: 

Beberapa ratus tahun pertama adalah masa-masa penganiayaan terhadap umat Kristen. Para penguasa yang menindas Gereja Katolik menghancurkan segala hal yang menyangkut Kristenitas yang bisa mereka temukan. Selanjutnya, kaum pagan (non-Kristen) juga secara berulang-ulang menyerang kota-kota dan perkampungan Kristen dan membakar dan menghancurkan gereja dan segala benda-benda religius yang dapat mereka temukan disana. Lebih jauh lagi, mereka bahkan memaksa umat Kristen untuk menyerahkan kitab-kitab suci dibawah ancaman nyawa, lantas membakar kitab-kitab tersebut. 

Alasan lainnya: media yang dipakai untuk menuliskan ayat-ayat Alkitab, disebut papirus - sangat mudah hancur dan tidak tahan lama, sedangkan perkamen, yang terbuat dari kulit binatang dan lebih tahan lama, sulit didapat. Kedua materi inilah yang dimaksud dalam 2 Yohanes 1:12 dan 2 Timotius 4:13. Umat Kristen purba, setelah membuat salinan Alkitab, juga tidak terlalu peduli untuk menjaga kitab aslinya. Mereka tidak beranggapan penting untuk memelihara tulisan-tulisan asli oleh Santo Paulus atau Santo Matius oleh karena mereka percaya penuh kepada Gereja Katolik yang mengajarkan lewat Tradisi melalui mulut para Paus dan para uskup-uskupnya. Umat Katolik tidak melandaskan ajaran-ajarannya pada Alkitab semata-mata, tetapi juga kepada Tradisi yang hidup (sebagaimana yang disebut Oral Torah/Taurat Lisan dalam agama Yahudi, dan mungkin yang disebut Sunnah dalam agama Islam
), dari Gereja Katolik yang infallible. ubi Ecclesia, ibi Christus.  

Pada tahun 1529, Martin Luther mengajukan kanon Palestina yang menetapkan 39 kitab dalam bahasa Ibrani sebagai kanon Perjanjian Lama. Luther mencari pembenaran dari keputusan konsili Jamnia (yang adalah konsili imam Yahudi, jadi bukan sebuah konsili Gereja Kristen!) bahwa tujuh kitab yang dikeluarkan dari Perjanjian Lama tidak memiliki kitab-kitab aslinya dalam bahasa Ibrani. Luther melakukan hal tersebut sebenarnya karena sejumlah ayat-ayat yang terdapat pada kitab-kitab tersebut justru mengokohkan doktrin-doktrin Gereja Katolik dan bertentangan dengan doktrin-doktrin baru yang dikembangkan oleh Martin Luther sendiri. 
 

Oleh karena alasan yang serupa, Martin Luther juga nyaris membuang beberapa kitab-kitab lainnya: Surat Yakobus, surat Ibrani, kitab Ester dan kitab Wahyu. Hanya karena bujukan kuat oleh para pendukung kaum reformasi Protestan yang lebih konservatif maka kitab-kitab diatas tetap dipertahankan dalam Alkitab kaum Protestan. Namun demikian, tidak kurang Martin Luther menghujat bahwa surat Yakobus tidak pantas dimasukkan dalam Alkitab. 
 

Untuk mendukung salah satu doktrinnya yang terkenal yaitu Sola Fide (bahwa kita dibenarkan hanya oleh iman saja), dalam Alkitab terjemahan bahasa Jerman, Martin Luther menambahkan kata 'saja' pada surat Roma 3:28. Sehingga ayat tersebut berbunyi: "Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman saja, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat". Tidak heran kalau Martin Luther menghujat surat Rasul Yakobus dan berusaha untuk membuangnya dari Perjanjian Baru, karena justru dalam surat Yakobus ada banyak ayat yang menjatuhkan doktrin Sola Fide yang diciptakan oleh Martin Luther tersebut. Antara lain, dalam Yakobus 2:14-15 tertulis: "Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?" dan Yakobus 2:17 "Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati" dan Yakobus 2:24 "Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman."

Dan kenyataan yang mengejutkan adalah, semua ini bisa terjadi adalah mungkin karena ada alasan politis juga. Kita memang harus mengakui, kisah ini bisa sangat cocok dengan yang tertulis dalam Al-Qur'an bahwa umat Nasrani merubah kitab-kitab mereka. Meski faktanya tidak semua golongan merubahnya, ada juga yang masih melestarikan kisah lisannya dalam Bahasa Aramaic, yaitu Bahasa asli Yesus/Yeshua.
  
Semoga bermanfaat. Salam Olahraga.

Referensi:

Kamis, 19 Maret 2020

Apa bedanya antara Paskah / Passover dengan Easter?


תמהון אחזני כי־כה מהרה סרתם מאחרי הקרא אתכם בחסד משחנו ותלכו אחרי בשרה אחרת׃ והיא איננה בשרה אבל יש אנשים העכרים אתכם והמבקשים לבלל בשרת המשיח בלל והפך על־פניה׃
(אגרת פולוס השליח אל־הגלטיים פרק א:ו-ז)

Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Mashiah telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Mashiah.
(Galatia 1:6-7)


Ratusan juta orang merayakan Easter untuk menghormati kebangkitan Yahshua Ha Mashiah – tetapi apakah itu Alkitabiah? Apakah Easter dan Paskah / Passover berbeda? Selidikit apa yang Alkitab katakan, tidak katakan, dan ajarkan tentang hari perayaan ini. Jangan beranggapan kamu sudah tahu! Kamu mungkin akan terkejut dengan fakta-fakta di bawah ini.

Artikel ini menolong setiap pembaca:
  1. Menguji hati dan pikirannya ”benarkah ia mengasihi YAHWEH, Elohim-nya dengan segenap hati, segenap jiwa dan dengan segenap akal budinya” (Mat 22:27; Mark 12:29-30), a..t..aa..uuu hanya dengan mulutnya saja sedangkan hatinya untuk keuntungan diri sendiri (Mat 15:8-9; Yes 29:13).
  2. Kembali kepada kasih yang mula kepada Juruselamat-nya, Yahshua/ Yeshua Ha Mashiah atau Yesus Kristus.

Catatan penting: Barang siapa memakai artikel ini untuk tujuan yang sebaliknya,yakni membawa orang lain (Kristen dan bukan Kristen) untuk membenci Yahshua Ha Mashiah dan firman-Nya, kutukan besar nabi Musa akan menimpa penyesat tersebut, sebab ia telah memutar balikan tujuan yang kudus dan benar kepada tujuan yang jahat dan salah (kitab Keluaran 28:15-68). Terima kasih untuk perhatian Anda. Anggur Baru.

EASTER Holy-day. Biasanya di hari Easter, orang-orang Kristen mengadakan kebaktian-kebaktian Minggu pagi bersamaan dengan terbitnya Matahari di ufuk Timur, melihat telur warna-warni (telur rebus atau coklat berbentuk telur) dan anak-anak ayam yang berbulu kuning, roti manis dengan tanda salib di atasnya serta kelinci. Semua benda-benda ini dikaitkan dengan kebangkitan Yahshua Ha Mashiah oleh banyak orang Kristen di dunia. Kita akan meneliti Alkitab tentang hari Raya ini, sebab Alkitab adalah satu-satunya sumber dari semua yang disebut Kristianiti.
Meneliti asal kata Easter. Dimana kita bisa temukan kata Easter di dalam Alkitab?

Tidak ada satupun kata Easter di seluruh Alkitab, juga tidak ada di seluruh terjemahan Alkitab berbahasa Inggris!

Satu dan hanya satu kata Easter di Alkitab  tertulis di Perjanjian Baru King James Version (KJV), itupun hanya satu kata dari 71 kata Passover (Paskah dalam bahasa Indonesia) di Alkitab KJV; (26 buah di Perjanjian Baru).  Tertulis: And when he had apprehended him, he put him in prison, and delivered him to four quaternions of soldiers to keep him; intending after Easter to bring him forth to the people. (Act/ Kis 12:4 KJV). Ayat ini bercerita tentang Petrus ditangkap oleh Herodes raja Romawi, segera setelah Herodes membunuh Yakobus saudara Yohanes dengan pedang. (1-3)

Kata Easter pada Kisah Para Rasul 12:4 di KJV – sekali lagi, satu-satunya kata yang ada di KJV dan tidak satupun di seluruh Alkitab versi lainnya – dikomentari oleh beberapa Komentator Alkitab seperti Albert Barnes dan Matthew Henry, sebagai kesalahan tulis sebab aslinya tertulis μετὰ  τὸ πάσχα meta to pascha artinya  ”after Passover” atau “sehabis Paskah” (ITB). Barnes: ”Aslinya tidak ada referensi kepada itu, tidak juga ada sepotong kecilpun bukti bahwa ada perayaan seperti itu diperingati pada waktu ketika buku itu ditulis [masa rasul-rasul]. Penterjemahan tersebut tidaklah hanya tidak membahagiakan, sebagimana itu tidak memberi idea pada seluruh arti dari aslinya.” Albert Barnes meneruskan komentarnya tentang kata Easter pada KJV ini dengan megutip kamus Alkitab Webster”Kata “Easter” adalah berasal dari Saxon, berkembang dari ”Eostre,” dewi Cinta, atau Venus dari Utara,menghormati sebuah festival yang dirayakan oleh nenek moyang kita yang kafir di bulan April.” 


Pernyataan para Komentator Alkitab di atas sangat mudah untuk diteguhkan, ayat 3 dengan sangat jelas menguatkan argument mereka: Waktu itu hari rayaRoti Tidak Beragi.” (Kis 12:3). Suatu perayaan untuk memperingati keluarnya bangsa Israel dari Mesir (Kel 12:17) dan menjadi perayaan turun-temurun (Kel 34:18, 2Taw 30:21; Eze 45:21; 1Kor 5:7; Ibr 11:28)

Jika kata Easter dimasukan kedalam Alkitab, berarti kata tersebut sudah dikenal di luar  dunia Kekristenan. Penelitian membuktikan bahwa kata Easter berasal dariIshtar dewi Babilonia, hal ini bisa dibuktikan dengan memperbandingkan perayaan Easter modern dengan perayaan pagan kuno untuk dewi Ishtar.

Timur Tengah (Irak: Asyur & Babilonia; Syria; Yordan, Libanon, Israel, Mesir dan negara-negara sekitarnya). Firman YAHWEH berkata, ”Keturunan Ham ialah Kush, … Keturunan Kush ialah … Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumiMula-mula kerajaannya terdiri dari Babel semuanya di tanah Sinear. Dari negeri itu ia pergi ke Asyur, lalu mendirikan Niniwe, Rehobot-Ir, Kalah dan Resen di antara Niniwe dan Kalah; itulah kota besar itu. (Kej 10:6-12).


“Ketika Nimrod remaja, ibunya, Semiramis, tertarik kepadanya, dan akhirnya menikahinya. Ketika Nimrod meninggal dunia, dia dijadikan dewa Matahari. Samiramis kemudian memiliki anak gelap disebut Tamus, yang ia klaim sebagai anak dari Nimrod yang kembali atau lahir kembali dari suaminya, Nimrod.” 
World Religions by David Terrell

Tradisi berkata ketika Tamus berusia 40 tahun, ia terbunuh oleh babi liar. Samiramis, ibunya, meminta rakyatnya untuk berkabung menangisi Tamus selama 40 hari. Pada kepercayaan kuno Babilonia, Nimrod disembah sebagai dewa Matahari, dan Samiramis sebagai dewi Bulan namanya Ishtar dikenal juga dengan panggilan ”Ratu Sorga/ Queen of Heaven,” sedangkan Tamus sebagai anak dari dewa Matahari (penjelmaan dari Nimrod).

Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata YAHWEH dan mereka beribadah kepada para Baal. Mereka meninggalkan YAHWEH, Elohim nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti elohim lain, dari antara elohim bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati YAHWEH.Demikianlah mereka meninggalkan YAHWEH dan beribadah kepada Baal dan paraAsytoret. Maka bangkitlah murka YAHWEH terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. (Hak 2:11-14)

Lalu dibawa-Nya aku dekat pintu gerbang rumah YAHWEH yang di sebelah utara, sungguh, di sana ada perempuan-perempuan yang menangisi dewa Tamus. Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini.” Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah YAHWEH; sungguh, dekat jalan masuk ke bait YAHWEH, di antara balai Bait Suci dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait YAHWEH danmenghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur. (Yeh 8:14-16). Hukumannya: Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka.” (Yeh 8:18)

Europa, termasuk Turkey BaratIni adalah catatan dokter Lukas penulis kitab Injil Lukas dan  Kisah Para Rasul tentang kemarahan orang-orang Asia Kecil (sekarang Turkey) karena rakyat berhenti beribadah kepada dewi Artemis atau Diana (orang Romawi menamainya), lalu mengikuti ajaran Jalan Lurus (Injil) yang dibawa oleh rasul Paulus: ”Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya.” (Kis 19:27).


Patung Artemis/ Diana  – dewi kesuburan, dilambangkan dengan payudaranya yang banyak – dan kuilnya yang terbesar di jaman Paulus berada di kota Efesus (50 Km selatan kota Izmir) termasuk salah satu keajaiban dunia, dalam literatur-literatur pagan kuno Artemis/ Diana ini dipanggil sebagai ”Artemis orang-orang Efesus”dan ”Artemis Agung.” Perlu diingat Asia Kecil berada di bawah kekuasaan Romawi di jaman Paulus. Kuil ini dibangun sekitar 550 BC dan dihancurkan pada 356 BC. Lalu dibangun kembali, sekarang tinggal puing-puingnya. Dewi Artemis telah disembah oleh orang-orang besar Yunani dan kemudian diikuti oleh orang-orang Romawi. Sejarah berkata bahwa ratu Cleopatradari Mesir pernah mengunjunginya.

Dari bukti sejarah ini Anda bisa mengerti lebih baik catatan dr. Lukas selanjutnya: ”Oleh Paulus Elohim mengadakan mujizat-mujizat yang luar biasa, … Hal itu diketahui oleh seluruh penduduk Efesus, baik orang Yahudi maupun orang Yunani, maka ketakutanlah mereka semua dan makin masyhurlah nama Yahweh Yahshua. Banyak di antara mereka yang telah menjadi percaya, datang dan mengaku di muka umum, bahwa mereka pernah turut melakukan perbuatan-perbuata seperti itu. Banyak juga di antara mereka, yang pernah melakukan sihir, mengumpulkan kitab-kitabnya lalu membakarnya di depan mata semua orang. Nilai kitab-kitab itu ditaksir lima puluh ribu uang perak. Dengan jalan ini makin tersiarlah firman YAHWEH dan makin berkuasa. (Act 19:17-20).

Sekarang perhatikan reaksi para bisnisman di Efesus
Kira-kira pada waktu itu timbul huru-hara besar mengenai Jalan YAHWEH. Sebab ada seorang bernama Demetrius, seorang tukang perak, yang membuat kuil-kuilan dewi Artemis dari perak. Usahanya itu mendatangkan penghasilan yang tidak sedikit bagi tukang-tukangnya. Ia mengumpulkan mereka bersama-sama dengan pekerja-pekerja lain dalam perusahaan itu dan berkata: “Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa kemakmuran kita adalah hasil perusahaan ini! Sekarang kamu sendiri melihat dan mendengar, bagaimana Paulus, bukan saja di Efesus, tetapi juga hampir di seluruh Asia telah membujuk dan menyesatkan banyak orang dengan mengatakan, bahwa apa yang dibuat oleh tangan manusia bukanlah Elohim [Theos, Deity. ITB menulis ”dewa.”]  (gods [theos] made by the hands of men are not gods [theos]; GLT). Dengan jalan demikian bukan saja perusahaan kita berada dalam bahaya untuk dihina orang, tetapi juga kuil Artemis, dewi besar itu, berada dalam bahaya akan kehilangan artinya. Dan Artemis sendiri, Artemis yang disembah oleh seluruh Asia dan seluruh dunia yang beradab, akan kehilangan kebesarannya.” Mendengar itu meluaplah amarah mereka, lalu mereka berteriak-teriak, katanya:“Besarlah Artemis dewi orang Efesus!” Seluruh kota menjadi kacau dan mereka ramai-ramai membanjiri gedung kesenian serta menyeret Gayus dan Aristarkhus, keduanya orang Makedonia dan teman seperjalanan Paulus. (Kis 19:23-29)


Kutipan sejarah lainnya yang berkaitan dengan dewi Ishtar.
  • Ishtar, dewi cinta dan perang, … Namanya dalam bahasa Sumer ialahInanna (wanita sorga/ langit). Ia adalah saudara perempuan Shamash dewa Matahari dan anak perempuan dari Sin  dewa bulan. Ishtar telah disetarakan dengan planet Venus. Lambangnya adalah sebuah bintang terlukis di dalam sebuah lingkaran. Sebagai dewi perang, ia sering diwakili duduk diatas sebuah singa. Sebagai dewi eros, ia mucikari dari kuil pelacur-pelacur. Ia juga disertakan sebagai ibu yang murah hati berdoa syafaat kepada dewa-dewa demi penyembah-penyembahnya. Collier’s Encyclopedia, Vol. 15, pg. 748. Sumer terletak di Irak modern bagian selatan.
  • “Lalu lihat pada Easter. Apa arti makna Easter itu sendiri? Itu membawa aslli Kaldian-nya pada jidatnya. Easter tidak ada lain kecuali ”Astarte” , satu dari beberapa panggilan Beltis”Ratu Sorga” namanya sebagaimana ”disepel” oleh masyarakat Niniwe, terbukti sama dengan sekarang ini umum dipakai di negara ini. ”Nama” itu telah ditemukan oleh Layard di monument-monumentAsyur / Assyrian, adalah ”Ishtar.”Alexander Hislop, The Two Babylons; page 103.
Jadi Easter terbukti sama dengan Ishtar!, mungkin kata Easter hanyalah penyepelan kata Ishtar dalam mulut orang Europa. Dilihat dari kandungan  kepercayaan dan praktik dari berbagai negara maka itu bisa disimpulkan sebagai berikut: Ishtar (Babylonian and Assyrian) = Astarte (Phoenician-Canaanite) = Ashtoreth/ Ashtaroth (jamak) (Hebrew) = Isis (Egyptians) = Artemis (Grecians) = Diana/ Venus/ Bunda Maria (Romans) = Allah (Arabs) = Eostre (Saxons), mungkin untuk orang-orang Asia dewi ini bernama Kuan Im yang berdiri di bunga teratai (Buddhism).

Easter; waktu perayaan, dekorasi (telur, , anak-anak ayam, kelinci) dan maknanya.
WaktuDongeng Yunani tentang kembalinya Demeter dewi bumi [Earth Mother, orang NewAge menyebutnya] dari kegelapan kepada hari terang, melambangkan bangkitnya kehidupan di musim semi (spring) setelah masa gelap yang panjang dari musim dingin (winter). Funk & Wagnall‘s Standard Reference Encyclopedia, Volume 8, page 2940. Di Europa, waktu dimajukan satu jam satu minggu sebelum hari raya Easter. Ibadah Easter ini dirayakan selalu pada hari Minggu pagi hari, harap ingat hari Minggu adalah Sun-day (penamaan hari-hari dalam seminggu yang kita pakai adalah nama dewa-dewi orang Roma). Penyembah Matahari selalu menghadap ke Timur dimana Matahari terbit, Lihat kembali (Yeh 8:14-16). di atas.

”Sekarang kematian dan kebangkitan Attis, secara resmi dirayakan di Roma pada tanggal 24-25 Maret, dikemudian hari dirayakan sebagai munculnya musim semi,  dan karenanya hari yang sangat cocok  untuk kebangkitan dari sebuah dewa… yang telah mati.” FrazerAdonis, Attis, Osiris 1:306.


Dekorasi.Telur ada sebuah symbol yang sakral bagi masyarakat Babilon.  Mereka percaya bahwa sebuah telur yang besar telah jatuh dari langit ke sungai Eufrat, dan dari telur tersebut keluarlah dewi Astarte (Easter). Tiap negara mempunyai versinya sendiri tentang telur ajaib tersebut. Yunani mempunyai telur sakralHeliopolis dan telur Typhon.


Bandingkan dengan lambang Gereja Roma Katolik “Ratu Sorga” yang berdiri diatas bulan sabit.  Katolik memanggil bunda Maria (ibu dari Yahshua) sebagai “Perawan Maria” dan “Ratu Sorga.”

Anak-anak ayam yang beru lahir adalah gambaran dari “kehidupan baru,” Orang Europa, khusunya yang tinggal di daerah utara, dimana musim dingin sangat panjang dan gelap,  berkata bahwa musim Semi adalah awal kehidupan.
Kelinci. The Encyclopedia Britannica tertulis, “Seperti telur Easter, kelinci Easter telah datang ke Kristentianiti sejak lama. Kelinci dikaitkan dengan bulan dalam legenda Mesir kuno. Kelinci telah menjadi lambang kesuburan oleh karena perkembangannya yang cepat (Catholic Encyclopedia 5:227)

Roti bulat manis bergaris salib. Tanda salib ini adalah lambang huruf “T“, ”t” (baca “tau,” huruf Yunani) adalah lambang Tamus. Tanda “silang di dalam lingkaran” symbol kuno dari dewa Matahari orang Babilonia. Untuk orang Yunani tanda “silang” atau “cross” adalah lambang dari dewa Yunani Mithras. GoldsmithAncient Pagan Symbols. Lihat “Penyembahan kepada Salib.”

Firman yang datang kepada Yeremia untuk semua orang Yehuda yang diam di tanah Mesir, di Migdol, di Tahpanhes, di Memfis dan di tanah Patros: (Yer 44:1)Firman ini datang sehubungan dengan wanita-wanita Yehuda dengan sepengetahuan suami-suami mereka telah menyembah Ratu Sorga (17-19). Mereka mempersembahkan kepada dewi ini  minuman dan kue-kue panggang (wafer-wafer bulat atau cakes, diterjemahkan dari kata Ibrani “kavan,” sebuah gambaran dari matahari dan bulan. Bentuk kue-kue ini berasal dari Babilon, kue-kue serupa ini yang juga orang-orang Yunani persembahkan kepada Astarte dan di Europa disebut round hot cross buns (roti-roti bulat bergaris salib).


Lebih detil tentang “salib” atau “silang”  lihat artikel “Penyembahan Kepada Salib” dan The Two Babylons oleh Alexander Hislop.

Sejarah Perayaan Easter masuk kedalam Kekristenan. Gereja Roma Katolik pada Sidang Nicaean 325 AD memutuskan Easter haruslah dirayakan pada Minggu pertama, setelah bulan penuh, pada atau setelah tepat musim semi (the vernal equinox). Tahun 399 AD, the Theodosian code bermaksud membuang  konotasi-konotasi pagan/ kafir dari perayaan tersebut dan melarang merayakannya. Tindakan penggabungan Kristiani dan Pagan melanggar ajaran Yahshua pada Markus 2:20-22, baca “Masalah serius jemaat yan sering tidak disadari.”

Easter tidak dirayakan oleh orang-orang Kristen mula-mula, dua sumber sebagai buktinya:
  • Encyclopedia Britannica, Edisi ke 11: “Tidak ada indikasi dari peringatan perayaan Easter di Perjanjian Baru, atau di dalam tulisan para Rasul. Orang-orang Kristen pertama terus memperingati perayaan-perayaan orang Israel [Hari-hari Raya Elohim di kitab Imamat 23], meskipun di dalam sebuah roh yang baru, sebagai peringatan peristiwa-peristiwa yang mana perayaan-perayaan telah ada sebagai bayangan yang akan datang. Jadi Paskah, dengan konsep baru ditambahkan ke Kristus sebagai Anak Domba Paskah sejati … terus diperingati … ”
  • Alkitab: Kis 12:3; 20:6,16; 1Kor 5:7-8
  •  

Argumentasi.
Mungkin Anda seorang Kristen, dan berkata “Ok… ok, Easter adalah upacara pagan untuk dewi Ishtar, dewi Bulan, yakni dewi Kesuburan, namun apakah saya salah jika memakai cara dunia sedangkan hati dan pikiran saya tetap untuk menghormati kebangkitan Yahshua Ha Mashiah / Yesus Kristus???” Apa kata Alkitab tentang sikap seperti ini?

Yahshua menjawab:
  • Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus.”  (Mark 8:38)
  •  
  • Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Elohim kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.” Yahshua berkata pula kepada mereka: “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Elohim, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.” (Mar 7:7-9)
  • “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: YAHWEH, YAHWEH, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya–Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan–, (Luk 6:46-47)
Jawaban ini persis seperti isi perintah YAHWEH melalui nabi Musa kepada bangsa Israel dalam Ulangan 12:28-32: (Ingat Yahshua adalah Alfa dan Omega!)

Dengarkanlah baik-baik segala yang kuperintahkan kepadamu, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian untuk selama-lamanya, apabila engkau melakukan apa yang baik dan benar di mata YAHWEH, Elohimmu.” “Apabila YAHWEH, Elohimmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya, maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang elohim mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada elohim mereka? Akupun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap YAHWEH, Elohimmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi YAHWEH, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi elohim mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi elohim mereka. Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.”

Jadi jika kita ingin menghormati kematian dan  merayakan kebangkitan Yahshua Ha Mashiah, beberapa hal ini penting untuk dilakukan
  • Kita berkata satu sama lain:  “Selamat hari Paskah!”  asal kata dari Pesach (Ibrani, baca: peh’-sakh) atau dalam bahasa Inggris “Happy Passover!”
  •  
  • Kita tidak menyertakan dekorasi atau aktivitas yang berhubungan dengan perayaan Easter holiday.
Jika orang-orang Kristen melakukan kedua perkara ini dengan setia, maka dunia akan mengerti ajaran Alkitab dengan benar, dan akan dapat melihat Yahshua yang sebenarnya seperti yang telah tertulis di Alkitab. 

Be strong! Be bold!
Selamat Hari Paskah!! Happy Passover!!

=============

Copas dari  : http://senjatarohani.wordpress.com/2010/04/02/apa-bedanya-antara-paskah-passover-dan-easter/