Rabu, 02 Januari 2013

Tefilah (תפלה)

Tefilah (תפלה) berasal dari akar pe-lamed-lamed (פלל) = PALAL yang secara harafiah artinya "menilai diri sendiri"..

Asal kata ini mengejutkan memberikan wawasan tentang maksud dari do'a yang berguna untuk menilai diri sendiri... yang terpenting, sebagian besar dari do'a-do'a, apakah itu do'a permohonan, syukur, puji-pujian untuk HaShem, atau pengakuan, adalah bentuk introspeksi yang mana kita habiskan waktu dengan mengingat dan mengucapkan do'a-do'a kepada HaShem...

Orang yang taat selalu mengingat Tuhan, dan mempererat hubungannya dengan Tuhan, pikiran pertama mereka di pagi hari, bahkan sebelum beranjak dari tempat tidur, adalah do'a rasa berterima kasih menghidupkan atau mengembalikan jiwa mereka yang tertidur...

Banyak orang saat ini tidak melihat perlunya do'a formal...

"Aku berdoa ketika aku merasa terinspirasi untuk berdo'a" kata mereka... sikap ini mengabaikan dua hal penting, yaitu; tujuan do'a dan kebutuhannya...

Salah satu tujuan dari Tefilah adalah untuk meningkatkan kesadaran kita kepada HaShem dalam kehidupan sehari-hari dan peran yang HaShem lakukan dan rencanakan dalam hidup kita...

Jika hanya berdo'a ketika kita merasa terinspirasi (yaitu, ketika kita baru menyadari Shekinah-Nya), maka kita tidak akan meningkatkan kesadaran kita akan HaShem...

Dalam tefilah, ada yang disebut kavanah (קבנה) yaitu pola pikir (mindset) dalam berdo'a...

Ketika kita ucapkan do'a yang sama setiap hari, hari demi hari, dan kita mungkin berharap bahwa do'a itu akan diucapkan secara rutin, namun lama-kelamaan pasti kita akan mulai kehilangan makna dari do'a yang kita ucapkan (karena kebiasaan atau rutinitas)...

Seperti tertulis di atas, bahwa bagian paling penting dari do'a adalah introspeksi dan penilaian atas diri sendiri... bagaimana bisa do'a itu memiliki kekuatan spiritual apabila kehilangan makna oleh sang pengucap do'a?! maka dari itu, kerangka pikiran yang tepat itu sangat penting untuk do'a...

Pola pikir untuk do'a itulah yang disebut sebagai kavanah, yang umumnya diterjemahkan sebagai "konsentrasi" atau "niat"... tingkat minimum kavanah adalah kesadaran bahwa seseorang berbicara kepada HaShem dan niat untuk memenuhi kewajiban untuk berdo'a...

Jika kita tidak memusatkan pikiran dalam do'a, maka kita sama saja tidak berdo'a, kita hanya membaca sesuatu yang tidak dipahami... sama halnya dengan mengerjakan sesuatu tapi tidak dimengerti apa yang kita kerjakan...

Selain itu, HaShem tidak mengekang do'a yang diucapkan dalam bahasa selain Ibrani, karena HaShem memahami setiap bahasa manusia dan apapun yang keluar dari mulut setiap orang... Dia lebih menyukai orang yang berdo'a dengan bahasa Jawa daripada orang yang menghina orang lain dengan bahasa Ibrani... Meskipun demikian, ada do'a-do'a yang dianggap sakral diucapkan dalam Bahasa Ibrani…

========

ואני תפלתי־לך יהוה עת רצון אלהים ברב־חסדך ענני באמת ישעך׃
(תהילים פרק סט׃יד)

Va'ani tefillati-lecha Adonai eit ratzon Elohim b'rov-chasdecha aneini be'emet yish'echa.
(Tehillim 69:14)

Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya HaShem, pada waktu Engkau berkenan, ya Tuhan; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
(Mazmur 69:14) - - - (di Terjemahan LAI nomor ayat digeser menjadi ayat 13)

========

(Dari berbagai sumber)