Minggu, 02 April 2017

Peringatan Taurat



Bagaimana mungkin bangsa Yahudi tidak menyembah Yesus sebagai TUHAN, apabila sudah dibuktikan oleh banyak orang, bahwa dia dapat membawa mukjizat kesembuhan, memberikan nubuat-nubuat masa depan yang ternyata digenapi dengan tepat dst? Mengapa bangsa Yahudi demikian keras kepala dan buta?

Ketika Musa diberikan Taurat, TUHAN memberikan peringatan yang sangat keras bagi bangsa Yahudi. Peringatan tersebut tertulis dalam Ul 13.

Ul 13 ini dimulai dengan satu perintah untuk TIDAK MENAMBAH maupun TIDAK MENGURANGI dari perkataan TUHAN dalam 5 Kitab Musa itu. Perintah ini termasuk larangan untuk menambah tuhan lain, tuhan yang baru, atau cara penyembahan yang baru, pengertian yang baru, yang berbeda dari Taurat, di dalam ibadah mereka.

Et kol ha-davar asher anokhi mitzaveh etkhem
Pada semua perkataan yang Aku sendiri telah perintahkan pada kalian
oto tishamru la'asot
untuk kalian jaga dan lakukan
lo tosef alav
jangan menambah
v'lo tigra mimenu
dan jangan kurangi darinya.

(Ul 13:1)


 

Di dalam Ul 13 ini, TUHAN memperingatkan bahwa akan bangkit orang-orang yang mengaku nabi dan orang-orang yang mendapatkan "pewahyuan"  melalui mimpi-mimpi (dan penglihatan-penglihatan). Mereka ini bangkit "dari antaramu", yaitu sesama orang Yahudi sendiri.
 
Ki yakum b'kirb'kha
Karena akan bangkitlah dari antaramu sendiri (yaitu dari orang Yahudi sendiri)
navi o cholem chalum
seorang nabi atau orang yang mendapat mimpi-mimpi,

(Ul 13:2)

Mereka akan memberikan tanda-tanda dahsyat seperti mukjizat-mukjizat dan nubuat masa depan.

v'natan eilekha ot o mofet
mereka akan memberikan kalian tanda dan mukjizat

(Ul 13:3)

Mukjizat-mukjizat itu nyata terjadi. Nubuat-nubuat mereka akan tergenapi seperti yang mereka katakan.

u'va ha-ot u'mofet asher diber eilekha
dan terjadilah tanda-tanda dan mujizat itu seperti yang mereka ucapkan

(Ul 13:3)

Dengan otoritas tanda-tanda ajaib ini, mereka akan mengajarkan bangsa Yahudi untuk menyembah tuhan yang tidak pernah dikenal maupun tidak pernah disembah oleh Musa dan bangsa Yahudi pada zaman itu. Dengan kata lain, mereka diajarkan untuk "MENAMBAH" kepada kitab-kitab yang sudah diberikan sebelumnya.

l'emor nelkha acharei elohim acharim
dengan mengatakan, "Ikutilah tuhan lain
asher lo yadaatem v'na'avdem
yang tidak pernah kalian kenal dan tidak pernah kalian sembah."

(Ul 13:3)

Apabila, hal ini terjadi, bangsa Yahudi diperingatkan UNTUK TIDAK MENDENGARKAN dan TIDAK MENGIKUTI perkataan orang ini, sekalipun dia adalah orang Yahudi juga.

Lo tishma al-divrei ha-navi ha hu
Jangan dengarkan perkataan nabi itu
o el-cholim ha-chalum ha hu
atau mimpi-mimpi si pemimpi itu

(Ul 13:4)

5 Kitab Musa tidak pernah menyangkal bahwa mukjizat-mukjizat dapat dilakukan oleh orang-orang Yahudi penyesat. Taurat tidak pernah menolak bahwa nubuat-nubuat yang mereka ucapkan bisa terjadi. TUHAN juga tidak pernah mengatakan bahwa para pelihat dan pemimpi tidak pernah melihat mimpi/ penglihatan mereka menjadi kenyataan. Semua mukjizat, nubuat dan mimpi, bisa saja terjadi. Tetapi bangsa Yahudi diperingatkan untuk tidak boleh mengikuti mereka, apabila mereka mengajarkan untuk menambah tuhan yang lain, atau menambah teologi dan konsep yang baru pada apa yang TUHAN telah berikan kepada Musa.

Kalau memang demikian, mengapa TUHAN mengijinkan semua tanda mukjizat dan nubuatan itu untuk terjadi? Mengapa tidak langsung saja TUHAN membuat supaya mukjizat dan nubuat itu tidak terjadi?

Masih di dalam Ul 13, dijelaskan, bahwa TUHAN ijinkan itu semua terjadi, karena hendak menguji bangsa Yahudi --- apakah mereka tetap setia pada TUHAN dan Taurat-Nya? Atau apakah cinta dan kesetiaan mereka hanya secetek mukjizat dan nubuat semata? Sekarang cinta TUHAN dan Taurat-Nya, tetapi besok, apabila ada tuhan lain yang jagoan melakukan mukjizat dan memenuhi nubuat, maka cinta TUHAN dan Taurat-Nya akan menguap begitu saja.

Ki menaseh ADONAI eloheikhem etkhem
Karena ADONAI Tuhan kalian hendak menguji kalian
l'daat ha-yishkhem ohavim et ADONAI eloheikhem
untuk mengetahui apakah ada cinta kepada ADONAI Tuhan kalian
v'khol levavkhem uv'khol nafshekhem
sepenuh hati kalian dan sepenuh jiwa kalian.

(Ul 13:4)


Sesudah ayat ini, TUHAN menegaskan kembali tema perikop tersebut: "JANGAN MENAMBAH-NAMBAH!"

Bangsa Yahudi hanya boleh mengikut SATU Tuhan saja. Tidak tuhan lain yang ditambah-tambahkan. Hanya boleh menghormati Dia saja. Tidak tuhan yang lain yang ditambah-tambahkan. Hanya boleh menuruti perintah-perintahNya saja. Tidak ada perintah-perintah lain yang ditambah-tambah. Hanya boleh menyembah Dia saja. Tidak ada yang lain. (Ul 13:5)




Jadi, tidak peduli seberapa dahsyat mukjizat yang dapat dilakukan oleh bangsa-bangsa lain, atau seberapa tepat nubuatan-nubuatan mereka digenapi, bangsa Yahudi diharapkan untuk tidak goyah, dan tetap setia, tetap cinta pada satu-satunya TUHAN yang dikenal oleh Musa dan para leluhur mereka.

Sumber:
Eits Chaim
Elisheva Wiriaatmadja