Sabtu, 22 November 2014

Jangan Menambah dan Mengurangi

Kita perlu tanamkan di dalam benak kita, bahwa Alkitab yang dibaca oleh angkatan Yesus 2000 tahun yang lalu hanyalah Tanakh. Mengapa Yesus tidak pernah membaca PB? Karena kitab Kristen yang paling tua adalah Markus. Padahal, para cendikiawan modern telah memastikan bahwa kitab ini baru ditulis sekitar tahun 66-70M. Yaitu, sekitar 30-40 tahun setelah kematian Yesus. Artinya, bangsa Yahudi sampai generasi Yesus dan 40 tahun sesudahnya, tidak membaca kitab Kristen.

Dengan mengingat hal ini, hari ini kita akan belajar bagaimana membaca Tanakh dari kacamata generasi Yesus, di mana PB belum ada. Hal ini penting, karena apa yang kita pelajari dalam pelajaran yang lalu, yaitu bahwa ada 400,000 varian perbedaan di antara hampir 5,800 manuskrip PB dalam bahasa Yunani. Padahal total kata di dalam PB itu sendiri hanya sekitar 139,000-an. Ada lebih banyak varian perbedaan, daripada jumlah kata dalam kitab-kitab Kristen!

Dengan membaca Taurat dan Tanakh secara keseluruhan dari kacamata generasi Yesus, di mana PB belum ada, kita berharap untuk dapat memfilter, dari 400,000 perbedaan antara manuskrip, yang mana benar-benar dari TUHAN dan yang mana yang merupakan editan manusia. Tentu saja kita tidak dapat memisah-misahkannya dengan sempurna dalam waktu yang singkat, tetapi kita akan memulai dengan yang paling jelas dan paling mudah dikenali saja. Pelajaran ini hanya memancing supaya Saudara menjadi lebih penasaran sehingga semakin ingin belajar lebih dalam lagi.

Mengapa patokan untuk pemfilteran adalah Taurat dan Tanakh secara kesuluruhan? Karena sebelumnya kita sudah belajar dalam pelajaran yang lalu, bagaimana TUHAN memelihara Taurat sampai tidak ada satu hurufpun berubah sepanjang zaman. Dari sumber Taurat yang seperti inilah para nabi mendasarkan tulisan-tulisan mereka dalam Naviim dan Ketuvim (bagian terakhir dari "Tanakh"). Dalam pelajaran-pelajaran ke depan, kita akan belajar lebih dalam bagaimana Tanakh Yahudi tersusun seperti sekarang ini.

Dalam pelajaran hari ini, kita akan melihat satu contoh ayat dalam kitab PB yang "mencurigakan" bagi mata orang Yahudi, termasuk mereka yang berada pada zaman Yesus. Ada beberapa ayat yang "mencurigakan" seperti ini, namun hari ini kita akan membahas hanya salah satu saja.

Bangsa Yahudi generasi Yesus telah belajar bahwa Raja Daud berdosa dalam hal Batsyeba dan Uria. Ketika ditegur oleh nabi Natan, Raja Daud segera mengenali kejahatannya dan mengaku dosa.

Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." (2 Sam 12:13)

Segera sesudah mendengar itu, Natan menjawab bahwa TUHAN telah menjauhkan dosanya. Dengan kata lain, tanpa memberikan persembahan korban sekalipun, Daud telah diampuni. Bagi Daud, hal ini adalah berita sukacita. Hanya dengan "dengar-dengaran" akan teguran TUHAN melalui nabi Natan, ternyata pertobatannya diterima dan dosanya diampuni. Kegirangannya ini diungkapkan dalam salah satu Mazmurnya.

Zevach u'mincha lo chafatzta.
(Korban pendamaian dan persembahan syukur tidak Engkau cari/inginkan)

Aznayim karita li.
(Telingaku Kau bukakan bagiku)

Olah v'chataah lo sha'alta.
(Korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau minta)

~ Mzm 40:6, terjemahan bebas.

Keempat kata di atas: zevach, mincha, olah dan chatat (dalam Mzm 40, ditulis dalam bentuk chataah), adalah 4 jenis dari 5 jenis korban persembahan yang ada dan diperintahkan di dalam Kitab Imamat. Daud menyebut keempat-empatnya ini untuk menegaskan bahwa tidak ada satupun korban persembahan yang dituntut oleh TUHAN, ketika dia berdosa. TUHAN cukup buka telinganya supaya dengar-dengaran dan bertobat, dan kasus ditutup. Inilah yang dimaksud ketika Daud menulis, "Aznayim karita li." Telingaku Engkau bukakan bagiku.

Sebagai catatan saja, jenis korban persembahan ke-5 adalah asham yang diberikan oleh orang yang tidak yakin apakah yang dia lakukan adalah dosa atau tidak dosa. Ketika orang ini akhirnya memastikan bahwa apa yang dia lakukan adalah dosa, dia memberikan korban yang kedua, selain asham, yaitu chatat. Daud tidak menyebut asham sepanjang Maz 40 di atas, karena korban jenis ini tidak relevan dengan kasusnya. Daud tahu, bahwa perbuatannya adalah dosa.

Setelah mengerti bagian ini, kita mengingat bahwa demikianlah Mazmur 40 yang dimengerti oleh generasi Yesus, yang tidak mengenal kitab Kristen. Namun setelah ada PB, 40 tahun sesudah penyaliban, mari kita lihat, bagaimana ayat ini dikutip dalam salah satu kitabnya.

Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki
tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku.
Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.

~ Ibr 10:5-6

Apabila kita melihat catatan kaki dalam Alkitab Kristen, kita akan membaca bahwa ayat ini mengutip dari Mzm 40:6. Penulis kitab Ibrani bermaksud untuk menerapkan ayat ini sebagai "penggenapan" nubuat dalam Mzm 40 bahwa korban penghapus dosa yaitu "Tubuh Kristus" telah disediakan oleh TUHAN. Namun ada permasalahan serius di sini -- sumber kutipan tersebut (Mzm 40) tidak menyebut-nyebut tentang "tubuh". Yang disebut adalah "telinga" yang dibukakan oleh TUHAN. Apabila nubuatnya saja tidak ada, apanya yang digenapi?

Contoh error hari ini hendak menggugah kita semua supaya menjadi lebih penasaran untuk belajar lebih serius lagi. Mungkinkah penulis kitab Ibrani telah mengubah-ubah Firman TUHAN dalam Tanakh untuk mencapai tujuan tertentu? Mungkinkah ini merupakan salah satu dari 400,000 perbedaan manuskrip, dan di luar sana ada manuskrip yang mengutip Mzm 40 dengan benar? Mungkin kita tidak akan pernah tahu.

Namun satu hal yang penting untuk kita ketahui adalah peringatan dari TUHAN sendiri, supaya tidak menambah atau mengurangi (dengan kata lain "mengubah") Firman TUHAN yang diberikan.

Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu
dan janganlah kamu menguranginya,
dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN, Elohimmu,
yang kusampaikan kepadamu.
 
~Ul 4:2

Segala yang kuperintahkan kepadamu
haruslah kamu lakukan dengan setia,
janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.

~Ul 12:32

Semua firman Elohim adalah murni.
Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya.
Jangan menambahi firman-Nya,
supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

~Pro 30:5-6

Bagaimana mungkin Gereja mengharapkan bangsa Yahudi dapat percaya pada berita dalam Kitab Ibrani, apabila penulisnya sendiri mengutip dari Tanakh Yahudi dengan cara yang menipu seperti ini? Apabila bangsa Yahudi tidak percaya berita penginjilan Gereja, mungkin ada alasan yang sah bagi mereka untuk menolak. Apalagi karena Firman TUHAN yang mereka pegang, telah berubah ketika sampai ke dalam tangan Gereja.

Biar kebenaran TUHAN-nya orang Israel yang murni saja mengalir ke dalam kehidupan dan roh Pembaca.

Elisheva Wiriaatmadja
Eits Chaim