Kamis, 12 Mei 2016

SIAPAKAH JEMAAT PERDANA SEBENARNYA


Bunda Gereja secara rohaniah adalah Roh Kudus, semantara secara wadah orgaisasi Bunda Gereja tidak lain adalah keuskupan Yerusalem. Jemaat awal pengikut Yeshua tidak pernah berada di kota Roma, melainkan di wilayah Israel dengan pusatnya yaitu Yerusalem. Jemaat awal pengikut Rabbi Nazarene Yeshua adalah keturunan Israel, banyak dari mereka adalah pengikut Rabbi Hilel kaum Perushim atau juga kaum Esseni Qumran yang menanti-nantikan kehadiran Imam Besar Melkisedek. 

YERUSALEM ADALAH PUSAT BUKAN ROMA

Biarlah Kitab Suci sendiri yang berbicara tentang Kota Yerusalem ini!
Maran Yeshua sendiri berkata demikian:
Mat 5: 34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 35  maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar.
Yerusalem sangatlah penting. Nama kota ini dicatat sebanyak 627 kali di dalam Kitab Tanakh (PL), Roma? Tidak pernah! Yerusalem dicatat sebanyak 142 kali dalam Kitab PB 66 kanon, Roma? 15 kali saja! Jadi, jangan mudah dibohongi mulut sombong jemaat Roma Katolik bahwa Roma adalah Bunda Gereja, adalah pusat pengajaran.

Gb. Ayat Kitab Suci tentang Kota Yerusalem, 
sumber: GNI design

JEMAAT YERUSALEM DIBENTUK OLEH YESHUA
Banyak yang belum menyadari bahwa sebenarnya pelayanan Maran Yeshua berfokus pada keturunan Israel saja! Dia dilahirkan untuk mengajar di Israel, bukan ke bangsa-bangsa.
Mat 15:24  Jawab Yeshua: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Karena Dia fokus melayani umat Israel khususnya kaum Yehudim, maka kota Yerusalem adalah pusat pelayanan-Nya.
Mat 16:21  Sejak waktu itu Yeshua mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.


Gb Yerusalem di abad 1, 
sumber: bible-history.com

Yeshua tidak pernah menyebut kota ROMA! Tidak pernah tercatat Dia menyebut kota KONSTANTINOPEL, atau Antiokia. Yeshua mendirikan Jemaat-Nya di kota-kota Israel, sehingga Yerusalem adalah pusat dari Jemaat yang Dia SENDIRI DIRIKAN. Jemaat awal-Nya adalah 12 rasul ditambah dengan ke-70 murid lainnya ditambah mereka yang sudah mereka baptis. Itulah Jemaat Yerusalem. Yeshua datang pertama kali menjadi Rabbi dan Nabi, namun saat kedatangan-Nya yang kedua, Dia akan datang menjadi RAJA SELURUH DUNIA. Dan Dia akan memerintah di Yerusalem bukan di Roma!.

Akibat banyak Yehudim yang menolak kehadiran-Nya maka Perjanjian Baru itu dibuka untuk bangsa-bangsa lain (Goyim). Maka dari itu, jemaat awal Yerusalem yang sudah ditahbiskan-Nya, Dia utus ke segala bangsa. Semua mulai dari satu kota penting, satu kota pusat, yaitu YERUSALEM.
Kis 1: 8  Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Dengan demikian yang berhak menyandang title sebagai ‘Bunda Gereja’ secara organisasi atau wadah berjemaat adalah Jemaat Yerusalem, bukan Roma Katolik, apalagi Konstantinople Byzantium. Yerusalem sejak di Tanakh sudah di dipilih oleh YHWH dan lagi-lagi dipilih oleh Maran Yeshua sebagai PUSAT PENGAJARAN. Yeshua adalah YHWH yang berinkarnasi dalam wujud manusia sekitar 6 SM. Tentu saja, pengajaran YHWH adalah pengajaran Yeshua sendiri, tidak bertentangan. 

JEMAAT-JEMAAT YANG DIBENTUK OLEH PARA RASUL

Simon Kefa (Petrus) memang benar telah ditahbiskan untuk menjadi Imam dan rasul, namun murid-murid lainnya juga demikian, termasuk ke-70 murid. Semua Yeshua tahbiskan kecuali Mar Yehuda Iskariot (Yudas). Semuanya adalah jemaat Yerusalem (Assembly of Jerusalem/AoJ) yang lalu berpencar ke bangsa-bangsa untuk mendirikan pemuridan atau gereja-gereja baru. Gereja-gereja tersebut disebut sebagai Gereja Rasuliah, bukan Gereja Maran Yeshua. Gereja Yeshua atau yang didirikan Yeshua hanyalah AoJ. AoJ adalah Bunda Gereja sebagai wadah jemaat untuk semua Gereja Rasuliah yang berada di luar Yerusalem. Yerusalem adalah pusat dan lainnya adalah cabang-cabang jemaat. Roma Katolik yang berkembang di kota Roma itu hanyalah cabang, Antiokia juga cabang, Mesir Alexandria juga cabang, Kerala India juga cabang, tidak ada yang berani meninggikan diri dengan menyebut Bunda Gereja.

Kesombongan peninggian diri baru muncul di abad 4 Masehi. Saat itu Jemaat Yerusalem beserta uskup-uskup mereka sudah lama keluar dari sana. Di abad 4 itulah pemuridan tidak lagi murni namun sudah terkamiri oleh ajaran politik kekaisaran. Mshikanuth (kekristenan) sudah bukan lagi pemuridan yang berlandaskan free will namun sudah mandatori atau keharusan Kaisar Konstatinopel bahwa semua warganya adalah otomatis menjadi Kristen. Tidak perlu lagi penginjilan dan pemuridan yang harus menempuh waktu panjang, semua dipersingkat. Seketika Jemaat Roma menjadi begitu besar dibandingkan jemaat di kota-kota lain sehingga berani sekali menyatakan bahwa Romo adalah Bunda Gereja hanya karena Mar Kefa dinyakan sebagai Uskup pertama mereka. Padahal jika lihat sejarah lebih detail, jangankan dibandingkan dengan Yerusalem, dibandingkan degan Antiokia saja lebih dahulu Antiokia. Mar Kefa adalah Uskup I di Antiokia Syria ini. Arogansi ini mengakar dari abad ke a bad, sangat disayangkan jika karakter ini berlangsung terus hingga zaman ini.
Lim 3:8 Janganlah meninggikan dirimu sendiri, dan jangan pula menjadi terlalu percaya diri. Janganlah bergabung dengan mereka yang congkak, namun dekatilah mereka yang adil, rendah hati karena kita sifat-sifat itu bisa menular pada kita.

JEMAAT ROMA DIBENTUK OLEH RASUL SHAUL (PAULUS) 

Keberadaan jemaat di Roma adalah hasil jerih payah Mar Shaul (Paulus) yang juga ditahbiskan di Antiokia menjadi uskup lalu memuridkan dan kembali mentahbiskan Mar Linus untuk uskup di kota Roma[1]. Bersama dengan Clementinus, Linus dan Anacletus menggembalakan secara kolegial atau bersama sampai mereka menyerahkan keuskupan kepada Mar Kefa yang menurut mereka datang dari Antiokia. Jadi, Roma sama sekali bukanlah Bunda Gereja seperti yang mereka gembar-gemborkan. Itulah fakta sejarahnya, kendati memalukan, namun semua bisa belajar dari sejarah untuk meninggalkan sifat kesombongan ini. Gereja Roma Katolik adalah Bunda Gereja bagi semua cabangnya yang saat ini sudah berada di berbagai negara. Roma adalah putri dari Gereja Syria Antiokia dan Gereja Syria adalah putri dari Bunda Jemaat Yerusalem. 

PARA USKUP YERUSALEM 

Uskup I Yerusalem tidak lain adalah Mar Yakub HaTzadiq bukan Mar Kefa! Penjaga pusat pengajaran adalah saudara tiri Yeshua sendiri yaitu Mar Yakub Si Saleh (HaTzafiq)[2]. Beliau adalah saksi mata paling lama selain Miriam (Bunda Yeshua). Beliau adalah seorang pria berdarah Yahudi penerus tahta Raja David di Yerusalem. Yerusalem harus dipimpin oleh kaum keluarga Yehuda dari keturunan Mar Yosip (Yusuf), tidak bisa dipimpin oleh murid lainnya.

Gb Simbol Jemaat Yerusalem, sumber: http://www.biblesearchers.com

Dari simbol Jemaat Perdana yang didapat dari salah satu artefak di atas, bisa dipecah menjadi beberapa simbol yaitu:
  1. Menorah, diambil dari Yes 11:1 yaitu 7 Roh Alaha. Ini adalah simbol Alaha.
  2. Bintang David, ini adalah simbol dari Israel.
  3. Ikan, ini adalah lambing dari bangsa-bangsa atau non Israel
  4. Salib sebagai mata ikan, ini adalah simbol dari Torah atau Pengajaran inti yaitu kasih vertical terhadap Alaha dan horizontal terhadap manusia.
Arti keseluruhan simbol tersebut adalah Keselamatan dari Alaha melalui Israel ke bangsa-bangsa lain melalui karya Salib.
Yoh 4:22  Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
Berikut adalah deretan nama para uskup Yerusalem sejak awal sampai berakhirnya tahbisan mereka di abad 2 sbb:
1.Yakobus Orang benar (Ya’aqub ha-Tzadik) hingga tahun 62, 2. Simeon I (62-107),3. Yustus I (107-112), 4. Zacchaeus (112-116), 5. Tobias (?), 6. Benyamin I (?-117), 7. Yokhanan I (117-119), 8.Matthityahu (Matiah) I (119-120),  9 Filipus (?-124),10. Seneka (?), 11 Yustus II (?), 12Lewi (?) , 13.Efraim I (?), 14.Yosiph I (?), 15 Yehuda (?-134)
Pejabat tertinggi dalam komunitas Nazarene selalu adalah seorang Uskup. Di bawah Uskup ada berbagai jenjang. Lalu di bawah para pejabat ini adalah para jemaat yang telah dibaptis oleh para uskup. Setelah menerima Tahbisan Rasuliah maka seseorang bisa menaiki tangga keimamatan sampai ke jenjang Uskup. Tanpa tahbisan maka tidak akan seorangpun bisa menjabat, kendati dia itu jenius tetap saja dia harus ditahbiskan terlebih dahulu oleh uskup untuk menjadi uskup. Di atas adalah nama-nama Uskup Yerusalem berdarah Yehuda sama sekali tidak ada orang Yunani, orang Roma, atau Arab.

Dengan ditinggal oleh kematian Mar Yakub sektiar tahun 60 Masehi, lalu pecah perang Yahudi non Nazarene dengan tentara Romawi pada tahun 70 Masehi, maka berangsur-angsur pusat pengikut Yeshua ini bergeser. Sejak tahun 80 Masehi memang tidak ada lagi Keuskupan Yerusalem di sana. Mereka bergegas pergi ke Pella di Trans Jordan. Mar Simon, saudara tiri Yeshua lain yang menjabat Uskup II Yerusalem harus wafat martir di sana dengan cara dicambuk dan disalibkan.

Yerusalem sejak abad 1 kosong, tidak ada lagi sumber pengajaran YHWH di sana. Kesukupan Yerusalem sebagai Wakil Yeshua di sana juga sudah tidak ada lagi. Keturunan raja-raja David sejak wafatnya Mar Yehuda, Uskup ke-15 Yerusalem sudah tidak ada penerusnya lagi. Terlebih lagi sejak pemberontakan Bar Kokhba, Mesias Yahudi Farisi yang memimpin perang Yahudi dengan Romawi antara 132-135 Masehi. Kekalahan besar ada pada sisi Yahudi. Pasukan tempur Romawi yang saat itu sangat ditakuti tidak kenal ampun. Ribuan nyawa melayang dan kota-kota Israel dibumihanguskan, termasuk Yerusalem. Yahudi yang menolak Mshikha yang penuh kelembutan akhirnya tercerai-berai akibat Mshika palsu yang Bar Kokhba. Darah Yeshua yang mereka tumpahkan lewat tangan tentara Romawi, harus mereka bayar dengan tercurahnya darah mereka sendiri. Itulah harga mahal yang harus mereka bayar, Torah Karma (Tabur Tuai).

Pusat pengikut Yeshua bisa saja di klaim telah berpindah ke Roma oleh Katolik, namun sekali lagi itu hanya klaim sepihak. Ada banyak ajaran semitik Nazarene yang tidak lagi mereka lestarikan. Dan pada akhirnya, Yeshua akan datang kembali ke Bumi ini untuk benar-benar menjadi Raja di atas segala raja. Dia tidak akan memerintah di Roma atau kota manapun, tapi Dia tentu akan memerintah di Yerusalem, Kota para raja Yehuda. 

MAR KEFA MENDAPAT AMANAH MENGGEMBALAKAN UMAT DARI YESHUA 

Sudah diketahui oleh umum apabila Mar Kefa diutus menjadi gembala umat (uskup). Namun yang tidak diketahui umum adalah:
  1. Amanah seperti ini juga diberikan kepada semua rasul dan bahkan 70 murid-Nya,
  2. Semua murid awal termasuk Mar Kefa (minus Yudas) adalah jemaat Yerusalem yang diangkat atau ditahbiskan menjadi ‘Rasul/Duta’ (Aram: Shlikha; Ibr: Shlyakh; Arab: Rosul). Sementara Mar Yakub HaTzadiq bukanlah Rasul, bukan Duta, bukan Utusan! Dia adalah ‘Uskup’ Nazarene pusat.
  3. Semua rasul, semua uskup memiliki posisi yang SAMA di mata Maran Yeshua. Tidak ada satu keuskupan atau uskup yang posisinya lebih tinggi dari lainnya. Kendati secara usia dan pengalaman Mar Yakub HaTzadiq, saudara tiri Yeshua itu jauh melebihi semua rasul dan uskup lainnya, tetaplah posisinya setara dengan yang lain. Mar Kefa adalah seorang yang berapi-api, fokal, penuh antusias. Namanya tercatat sebagai Sokoguru bersama Mar Yakub dan Mar Yuchnan (Yahanes). Mar Yakub adalah Uskup Yerusalem, Mar Yuchnan adalah uskup untuk 7 kota di Asia Minor, sementara Mar Kefa adalah Uskup I di Antiokia yang diutus kepada kaum bersunat atau Yahudi[3]. Ketiganya sama-sama Uskup atau penggembala jemaat dan sederajad.
Tercatat di dalam ayat
Mat 20:24 “Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.”
Hal apa yang mereka maksud sampai mereka bertengkar? Itu adalah perihal POSISI atau KEDUDUKAN, baca di ayat 21 di mana ibu dari 2 orang murid Yeshua meminta kedudukan bagi kedua putranya untuk menempati posisi KANAN dan KIRI Yeshua. Itu adalah masalah KEDUDUKAN. Karena itulah murid lainnya merasa tersinggung. Masing-masing dari mereka tentu ingin kedudukan yang tinggi mengingat dari antara mereka masih ada yang berpikir bahwa Yeshua adalah Mesias penyelamat bangsa Israel yang tertindas Romawi. Pemikiran tentang kedudukan dalam pemerintahan yang ada di benak banyak murid saat itu sama persis seperti para Uskup di abad 4 Masehi yang merasa punya kedudukan lebih tnggi dari lainnya sehingga memunculkan wacana PENTARKI. Yeshua menentang sikap arogansi yang membius manusia untuk memiliki jabatan tinggi dalam Kerajaan Sorgawi. Yeshua menolaknya dengan berkata tegas:
Mat 20: 26 (LAI) Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Di abad 4 Masehi, di era Kekaisaran Romawi membuat Kristen menjadi agama kerajaan, maka hasrat politik juga ikut masuk ke dalam ajaran jemaat yang sebenarnya menekankan kesederajatan antara sesama Uskup. Dalam dunia politik tidak ada kesamarataan! Yang ada adalah siapa yang berkuasa, dia yang harus lebih dihormati. Dan jadilah system PENTARKI. Gereja Roma memposisikan diri sebagai nomer 1 dari semua Gereja Rasuliah yang ada pada saat itu. Sejak saat itu sampai abad 21 ini mereka terus mendengungkan klaim bahwa kekuasaan para Paus mereka adalah sebagai Wakil Yeshua untuk semua gereja Kristen di dunia[4]. Ini arogansi level tinggi. 

TEGURAN BUNDA GEREJA YERUSALEM KEPADA GEREJA ROMA 

Martin Malachi menulis mengenai kunjungan bersejarah kaum desposyni atau para pemimpin Jemaat Yerusalem berdarah Yehuda kepada Uskup Roma Sylvester I tahun 318 Masehi[5]:
“Pertemuan antara Sylvester dan para pemimpin Nasrani Yahudi yang terjadi tahun 318…. berita ini sangat dikenal luas dan rombongan pada waktu itu diketuai Yoses, orang yang paling tua dari kelompok Nasrani Yahudi, berbicara atas nama kaum Desposyni dan lain-lainnya. Nama desposyni itu sangat disegani, dihormati oleh semua orang-orang percaya pada Abad Pertama dan separuh sejarah Kristen. Kata literalnya berarti, dalam bahasa Yunani, “milik Tuhan.” Kaum kerabat ini dilestarikan secara unik bagi kaum kerabat sedarah dengan Yeshua. Setiap bagian dari Jemaat Nasrani Yahudi Kuno selalu diperintah oleh kaum desposynos, dan masing-masing mereka mengusung satu dari nama-nama tradisional pada keluarga Tuhan Yeshua –Zakaria, Yosip, Yokhanan, Ya’aqub, Yoses, Simeon, Matthias, dan lain sebagainya. Tetapi tidak ada yang pernah dipanggil dengan bernama Yeshua. Tidak Sylvester ataupun lainnya 32 paus-paus  sebelum dia, ataupun mereka yang menggantikan dia, pernah menekankan bahwa ada paling sedikitnya tiga yang dikenal dan legitimasi silsilah otentik turunan darah dari keluarga Yeshua sendiri.  Salah satunya Yoakhim dan Hanna, orang tua Yeshua secara fisik.  Satunya lagi dari garis silsilah Elizabeth, saudara sepupu pertama ibunda Yeshua, Miriam, dan suami Elizabeth, Zakaria. Dan satunya lagi dari Kleopas dan istrinya yang juga adalah saudara sepupu pertama Miriam.
Tentu saja, ada sejumlah garis darah keturunan dari Yosip, suami Miriam, tetapi hanya mereka orang-orang dalam garis darah keturunan dengan Yeshua melalui ibundaNya yang berkualifikasi sebagai DESPOSYNI …” (Dalam bahasa Aram: Shemisqho).
“Namun, sejak Kaisar Hadrian menguasai Yerusalem pada tahun 135, semua orang Yahudi dan termasuk Orang-orang Nasrani Yahudi dilarang untuk memasuki Yerusalem dibawah ancaman hukuman mati….”

“Oleh karena itu, mereka meminta Sylvester I menarik kembali konfirmasinya terhadap Uskup-uskup Kristen Yunani di Yerusalem, Antiokhia, Efesus, Alexandria dan digantikan Uskup-uskup Desposynos…”

“Sylvester dengan tegas dan kasar mengabaikan tuntutan kaum Nasrani Yahudi ini. Dia mengatakan kepada mereka bahwa BUNDA GEREJA sekarang ada di Roma, dengan adanya tulang belulang rasul Petrus (Keipha) dan dia memaksa agar mereka menerima Uskup-uskup Yunani memimpin mereka.

Itulah diskusi terakhir yang diketahui antara Kaum Nasrani Yahudi dari BUNDA JEMAAT LAMA dan Orang-orang Kristen Non-Yahudi ADALAH Bunda Gereja Baru. Dengan adaptasi ini Sylvester didukung oleh kaisar Konstantinus memutuskan bahwa pesan Yeshua harus dinukilkan dalam pemahaman pola pikir dan budaya Barat (Western terms) yang bertitik pijak pada model kekaisaran.

Sejak awal ajaran Nazarene adalah ajaran pemuridan yang seharusnya tidak bersentuhan dengan dunia politik. Politik itu berkenaan dengan kedudukan tinggi, berkenaan dengan kekuasaan dan yang dikuasai. AJaran melayani tidak pernah bisa dipakai dalam dunia politik. Inilah yang membuat adanya gesekan antara Bunda Gereja Yerusalem dan Keuskupan Roma sejak semula. Rabban Mar Yosip di Mesopotamia sempat menulis surat kepada Uskup Sylvester Roma demikian: 

Sebagian Surat Kiriman 

Rabban Yosip III tahun 318 Masehi kepada uskup Sylvester I di Roma
Ini mendesak agar anda mengetahui situasi keadaan yang buruk kaum kami dan kondisi di mana mereka sekarang sedang tinggal di negeri diantara orang-orang kafir. Anda tahu persis status mereka yang melarikan diri demi menyelamatkan nyawa mereka selama masa teror merajalela atas Kota Suci Yerusalem yang kami cintai.

Kami meminta anda untuk memahami hak sepenuhnya tempat kepemimpinan Jemaat di bumi, yakni di Yerusalem dan BUKAN di Roma. Karena tidak ada satupun dari para Rasul pernah mengucapkan tentang kepemimpinan Jemaat Mshikha di Roma. Mareinu Yeshua menunjuk garis darah keturunanNya sendiri untuk mengawasi JemaatNya dan ini sudah dilakukan di Israel, dan tidak di luar Tanah Suci. Mereka yang dari antara Orang-orang Yunani tidak punya hak ditunjuk bagi Ruang Maha Suci di Bait Suci Yahudi oleh suatu keputusan lembaga keagamaan manapun dan kami melarang hal itu, sebab tindakan ini merupakan penajisan dalam Rumah Tuhan.

Kami meminta anda perlu memperhatikan dengan seksama dan mengadakan perubahan yang sepantasnya untuk mengeluarkan perintah secepat mungkin dan menempatkan ulang hak kaum Kerabat Tuhan dan mengembalikan kehidupan mereka di Tanah Suci; selanjutnya kami menegaskan bahwa Uskup Yerusalem itu harus berada di Kota Suci kita, yang selalu begitulah adanya, menurut keputusan ilahiah harus ada ditangan anggota dari keluarga Yeshua dan bukan ditangan orang lain, karena inilah yang pantas dan wajib diikuti tanpa keterpaksaan jika tidak anda berdosa atas perbuatan tangan anda itu. Mereka para pimpinan di kota-kota lainnya harus memiliki hubungan dengan Uskup Yerusalem, karena inilah yang sepantasnya dan sangat perlu seperti yang dilihat melalui Wahyu Ilahi.

Kami peringatkan anda untuk tidak memutus hubungan anda sendiri dengan Yerusalem, karena dengan melakukan perbuatan yang demikian itu sama saja dengan memutus hubungan anda sendiri dari Mshikha sepenuhnya. Tidaklah layak Jemaat itu dipimpin oleh mereka yang tidak memiliki pertalian darah denganMshikha dan tidak memiliki hati Mshikha. Ini adalah persoalan darah Mshikha yang harus selalu ada didalam Jemaat dan menurut keputusanNya sendiri. Apakah yang Alaha telah tetapkan, tidak ada seorang manusiapun boleh membatalkannya, jika tidak dia akan disebut orang yang kecil pada akhir zaman.

Anda diminta untuk patuh terhadap kehendak Alaha dalam segala hal. Orang – orang yang diutus datang kepadamu membawa perintah dari kami yang harus segera dilaksanakan.

Kiranya damai sejahtera dan berkat Alaha menyertaimu.

Ditulis oleh tanganku sendiri Yosip dan disaksikan oleh Tujuh Puluh Tetua dari kami Mahkamah Agama (Beit Knustha d’Shemisqho).

Saat surat ini dituliskan, Gereja Yerusalem sudah keluar dari Tanah Yerusalem dan sudah melebur dengan Kesukupan COE (Church of the East) yang memiliki mata rantai Tahbisan Mar Thoma. 

RINGKASAN
  1. Yerusalem adalah kota PILIHAN TUHAN untuk kedudukan kekuasaan-Nya, bukan pilihan manusia.
  2. Bunda Gereja secara organisasi adalah Gereja Yerusalem bukan Roma.
  3. Kesukupan Gereja Yerusalem sudah tidak menyingkir ke Pella dan Mesopotamia sejak abad 1 akibat tekanan dari Romawi dan Yahudi Farisi, serta timbulnya perang di antara Yahudi non Nazarene dan Romawi.
  4. Tampuk pimpinan Bunda Gereja diambil alih oleh Gereja Roma sejak abad 4 dan klaim demikian masih diajarkan kepada jemaatnya sampai dewasa ini.
  5. Pengambilalihan kepemimpinan atas semua gereja ditentang oleh Semua Gereja Rasuliah dan juga Protestan yang merupakan putri gerejanya.
  6. Kesombongan adalah karakter yang meresapi uskup-uskup Roma Katolik yang terus merasa bahwa kedudukan mereka adalah Wakil Yeshua untuk semua gereja Kristen di Bumi ini.
  7. Nazarene di Indonesia berdoa untuk semua Uskup dan rohaniawan Roma Katolik supaya tidak terus memupuk sifat arogansi ini. Kami menghormati kesamaan kedudukan di antara semua Uskup baik itu di Roma Katolik maupun di Gereja Rasuliah lainnya.
  8. Gereja Nasrani Indonesia menyerukan perdamaian dan kerjasama di antara sesama Gereja Rasuliah sesuai Visi Misi GNI.
______________________
[1] Irenaei Opera Lib. III. C.I.
[2] Epiphanius, Panarion 29, 3:9
[3] Gal 2:7
[4] the Catechism of the Catholic Church (1997) paragraf 882
[5] Kemerosotan dan Kejatuhan Gereja Roma (The Decline and Fall of the Roman Church), New York: Bantam, 1983

Sumber:
http://nasraniindonesia.org