Sabtu, 07 Juni 2014

Tanah yang Ditinggalkan

Kelas 1 - Taurat dan Akhir Zaman; Pelajaran 6.
 
Di dalam 5 kitab Musa yang pertama (Taurat), terdapat 2 perikop mengenai pilihan untuk hidup di dalam berkat atau di dalam kutuk. Yang pertama tercatat di kitab Imamat dan yang kedua tercatat di kitab Ulangan. Walaupun kedua berkat dan kutuk ini mirip satu dengan yang lain, kedua perikop ini bernubuat mengenai dua peristiwa yang berbeda.

Ketika bangsa Israel pertama kali hidup jauh dari Taurat dan jauh dari TUHAN, mereka mengalami pembuangan yang pertama, tercabut dari tanahnya. Apa yang mereka alami di dalam pembuangan pertama ini adalah apa yang tercantum di dalam Imamat. Di dalam pembuangan yang pertama ini, Kerajaan Utara (Israel) tidak pernah kembali lagi ke tanahnya. Kerajaan ini terdiri dari 10 suku Israel dan ke-10 suku tersebut, semuanya telah bercampur dengan bangsa-bangsa lain sampai sekarang. Tetapi ketika Kerajaan Selatan (Yehuda) dibuang dari tanahnya, 70 tahun kemudian mereka dibawa kembali oleh TUHAN. Kerajaan ini terdiri dari mayoritas 2 suku Israel, yaitu Yehuda dan Benyamin (dan segelintir orang dari suku-suku lainnya).

Namun setelah tahun 70 M, sisa-sisa Israel yang telah menetap di tanahnya kembali dibuang oleh TUHAN, dan mereka tercabut dari tanahnya selama ribuan tahun. Namun Firman TUHAN telah menubuatkan bahwa suatu hari, bangsa ini akan kembali ke tanah tersebut dan kali ini, mereka tidak akan dicabut dari akarnya. Ini adalah salah satu dari tanda akhir zaman.

Zakharya melihat sebuah penglihatan mengenai sebuah masa bagi Israel di akhir zaman.

Datanglah kembali malaikat yang berbicara dengan aku itu,
lalu dibangunkannyalah aku
seperti seorang yang dibangunkan dari tidurnya.
Maka berkatalah ia kepadaku: “Apa yang engkau lihat?”
Jawabku: “Aku melihat: tampak sebuah kandil,
dari emas seluruhnya,
dan tempat minyaknya di bagian atasnya;
kandil itu ada tujuh pelitanya
dan ada tujuh corot pada masing-masing pelita
yang ada di bagian atasnya itu.
Dan pohon zaitun ada terukir padanya,
satu di sebelah kanan tempat minyak itu
dan satu di sebelah kirinya.” (Zak 4:1-3)

“Kandil” dengan “tujuh pelita” yang dilihat oleh Zakharya adalah menorah dengan tujuh cabang. Di samping kiri dan kanan menorah ini, ada dahan pohon zaitun. Penglihatan ini mengandung arti yang sangat dalam. Arti mendetail dari penglihatan ini tidak akan dibahas di dalam pelajaran kali ini. Tetapi inti dari penglihatan Zakharya merupakan sebuah nubuat tentang sebuah era dimana pemerintahan atas bumi ini langsung berasal dari TUHAN sendiri, tanpa perantaraan siapapun juga.

“Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan,
melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.”
(Zak 4:6)

Para pemimpin Israel memakai penglihatan Zakharya ini sebagai lambang nasional. Ini seperti sebuah tindakan profetik untuk menyatakan bahwa era itu sudah datang. Walaupun belum terpenuhi secara sempurna, penggenapan nubuatan itu sudah dimulai.

Di atas artikel ini, terdapat gambar lambang kebangsaan Israel

Sampai di sini banyak pihak di dunia menuding bahwa Israel telah “merekayasa” penggenapan nubuatan tersebut. Bahwa Israel yang berdiri sekarang ini sebenarnya adalah Israel yang palsu yang bukan berasal dari TUHAN. Banyak pihak bermunculan dan menuding bahwa Israel yang ada sekarang bukan yang akan menggenapi nubuat Zakharya... bahwa Israel yang ada sekarang adalah produk militer, kedagingan, dan strategi politik demi ekonomi.

Namun apa yang akan kita pelajari sekarang membuktikan sebaliknya:

Sejak pembuangan yang ke-2 di tahun 70M, tanah Israel ditinggalkan kosong dan terlantar. Apa yang terjadi di tanah itu adalah kutuk kegersangan seperti yang dinubuatkan di Ul 28:23-24.

Juga langit yang di atas kepalamu akan menjadi tembaga
dan tanah yang di bawahpun menjadi besi.
TUHAN akan menurunkan hujan abu dan debu ke atas negerimu;
dari langit akan turun semuanya itu ke atasmu,
sampai engkau punah. (Ul 28:23-24)

Langit yang menjadi tembaga memiliki arti langit yang tidak menurunkan hujan. Tanah yang menjadi besi adalah ungkapan bahwa tanah itu tidak dapat mengeluarkan hasil bumi. Hujan abu dan debu yang turun atas tanah Israel menunjukkan bahwa tanah perjanjian yang tadinya berlimpah susu dan madu, menjadi tanah gersang dan tanah gurun.

Pada tahun 2008, ilmuwan menemukan sebuah pola tertentu pada cincin-cincin di stalagmite yang terdapat di dalam salah satu gua di Yerusalem. Analisis dari pola ini menunjukkan bahwa iklim daerah itu semakin mengering tidak lama sesudah bangsa Israel tercerai-berai di bawah kekuasaan Roma pada tahun 70 M.

Rabbi Kohen dari Brooklyn menulis bahwa tanah Israel itu mengalami kekeringan yang sangat parah yang tidak dapat dijelaskan. Kekeringan ini berlangsung sejak abad pertama sampai dengan abad ke-20 – yaitu sebuah periode yang sangat panjang selama 1800 tahun!

Setahun kemudian, para ahli geologi dari University of Wisconsin menganalisa komposisi kimia dari cincin-cincin yang membentuk stalagmite tersebut. Stalagmite tersebut terbentuk di dalam gua Soreq dekat Yerusalem antara tahun 200 SM – 1000 M. Ahli geologi John Valley dan Ian Orland menyimpulkan bahwa iklim di daerah itu paling kering antara tahun 100-700 M.

Para peneliti dari Geological Survey of Israel dan juga Hebrew University di Yerusalem ikut membantu di dalam penelitian ini. Hasilnya dipublikasi di journal Quaternary Research. Selama 1800 tahun, tidak pernah turun hujan di atas tanah Israel. Bahkan penulis terkenal Mark Twain mengunjungi tanah ini dan menemukan bahwa tanah ini begitu terlantar dan gersang. Tanah yang ketika itu masih disebut “Palestina” merupakan sebuah gurun – hanya sedikit manusia yang tinggal di sana. Sejak tahun 70 M sampai awal 1900-an, tidak ada hujan!

Penemuan ini sangat mengejutkan terutama karena tanah yang sama, yang ditemukan begitu kering, sebenarnya adalah tanah perjanjian. Di tanah ini TUHAN menjanjikan bahwa ada madu dan susu yang berlimpah. Tanah ini dijanjikan merupakan tanah yang subur, bukan tanah kekeringan dimana tidak ada kehidupan dapat tumbuh. Namun setelah tercabutnya bangsa Israel dari tanah itu, "berkat" atas tanah perjanjian seolah-oleh ikut tercabut!

Berdasarkan grafik curah hujan di Israel dari tahun 1800 sampai 1960-an menunjukkan bahwa masa kekeringan tersebut berhenti pada tahun-tahun dimana bangsa Yahudi mulai pulang ke tanah itu di awal tahun 1900-an! Dahsyat bukan? Selama 1800 tahun tanah perjanjian itu mengering tanpa ada yang tahu mengapa. Begitu bangsa Yahudi pulang, kekeringan itu berhenti!

Curah hujan paling besar selama periode tersebut terjadi pada tahun 1948 sampai 1967! Kita tahu bahwa tahun 1948 adalah tahun dimana secara resmi Israel berdiri sebagai negara Yahudi. Dan tahun 1967 adalah peperangan antara Arab dan Israel selama 6 hari dengan kemenangan yang ajaib di tangan Israel.

Sampai saat ini, tanah gurun yang kekeringan selama 1800 tahun tiba-tiba mengeluarkan kehidupan kembali. Di dalam Holyland Tour bersama Group Bnei Eretz, kita akan mengunjungi keajaiban yang TUHAN lakukan dengan menciptakan sebuah kebun dan taman yang indah di tengah-tengah gurun pasir yang gersang. Melalui kekuatan Roh-Nya dan hikmatNya, bangsa yang menduduki kembali tanah itu berhasil membuat tanah yang gersang menjadi tanah yang subur seperti tanah perjanjian lagi.

Berdirinya Israel boleh saja dicurigai oleh dunia dan bangsa-bangsa. Mereka semua boleh mencurigai bahwa pendirian Israel modern direkayasa oleh konspirasi Illuminati dan Freemason. Tetapi tercabutnya kekeringan tidak dapat direkayasa. Perubahan iklim tidak dapat direkayasa. Kembalinya berkat melalui hikmat TUHAN dan melalui berkat inovasi bangsa itu, bukan kebetulan hasil rekayasa. Semua boleh terjadi karena TUHAN yang ijinkan terjadi!

Kenyataan bahwa tanah gurun yang gersang itu sekarang bersemi dan mengeluarkan kehidupan kembali, hanyalah bukti bahwa memang berdirinya Israel, kembalinya bangsa Yahudi ke tanah itu, benar-benar adalah karena sudah waktunya nubuat Zakharya mulai digenapi. Bukan karena kekuatan militer, kekuatan teknologi maupun kekuatan strategi yang membuat Israel dapat berdiri di tanah itu. Melainkan karena Roh TUHAN yang mengubah langit tembaga kembali menjadi langit yang mengeluarkan hujan.... dan karena Roh TUHAN yang mengubah tanah besi kembali menjadi tanah yang dapat menyerap air hujan dan mengeluarkan hasil bumi.

Satu lagi nubuat akhir zaman sedang dalam proses penggenapan!

Elisheva Wiriaatmadja
(Pelajaran Eits Chaim Kelas Online)