Kelas 1 - Taurat dan Akhir Zaman; Pelajaran 4.
Baik kekristenan maupun yudaisme menunggu satu hal yang sama: kedatangan Mesias. Saya sering mendengar banyak pendeta yang sudah memperingatkan untuk bersiap-siap karena kedatangan Mesias sudah dekat. Dunia hanya menunggu detik-detik terakhir saja. Tetapi detik-detik terakhir itu sepertinya tak kunjung datang.
Sementara mata gereja terfokus ke langit, menunggu Mesias datang dari sana, mereka tidak terpikir bahwa mungkin sebenarnya Mesias sedang menunggu kita. Karena kita tidak kunjung siap, akibat terlalu sibuk menatap ke langit, akhirnya kedatangan Mesias pun lama tertunda.
Pada akhirnya Messianic Era, atau masa Pemerintahan Mesias, tidak kunjung dimulai, karena tidak ada konsep yang jelas, sebenarnya siapa yang menunggu siapa?
Ada sebuah konsep besar di dalam Taurat bahwa di akhir zaman, segala sesuatu yang rusak akan direstorasi dan dipulihkan kembali seperti semula (Taman Eden). Konsep besar ini disebut dengan Tikkun Olam. Mesias hanya akan datang ketika pemulihan segala sesuatu sudah terjadi.
Yang dipulihkan di sini bukan hanya moralitas, kerohanian maupun kondisi alam. Tetapi terutama restorasi otoritas atas alam semesta ini. Sejak kejatuhan Adam, pemerintahan seluruh bumi dan segala isinya memberontak melawan jalan TUHAN, melawan TauratNya. Pada masa Mesianic Era, pemerintahan TUHAN dan hukumNya dipulihkan di atas bumi.
Setiap pemerintahan, baik berupa Republik maupun Kerajaan, memiliki perangkat hukum dan peraturan. Pemerintahan TUHAN tidak berupa hutan belantara yang tidak punya hukum. Pemerintahan TUHAN berupa Kerajaan. Kerajaan memiliki hukum dan peraturan yang berlaku. Apa hukum yang akan dipakai di dalam Kerajaan TUHAN nanti? Yang pasti bukan UUD 1945. Hukum yang berlaku di dalam KerajaanNya adalah Hukum Taurat.
Itu sebabnya melalui nabi Yesaya, TUHAN menyerukan agar bangsa-bangsa mulai mentaati hukum.
Taatilah hukum...
sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang daripadaKu...
Berbahagialah orang yang melakukannya [mentaati hukum],...
yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya,...
Kepada orang-orang kebiri
yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku...
Dan orang-orang asing...
yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya,
dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
...mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus
dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
(Yes 56:1-7)
Di dalam Yes 56 ini, TUHAN memberi perintah untuk mentaati hukum, sebagai persiapan bagi kedatangan keselamatan yang akan diberikan oleh TUHAN. Tanpa pemenuhan syarat "mentaati hukum", janji keselamatan yang dari TUHAN tidak akan terpenuhi, janji akan kedatangan Mesianic Era akan semakin tertunda.
Saya sering mendengar pendeta-pendeta mengatakan bahwa selama ini TUHAN menahan-nahan supaya jam akhir zaman tidak cepat-cepat sampai pada jam 12. Saya sering mendengar bahwa alasan yang mereka terima dari TUHAN adalah karena "anak-anakKu tidak ada yang siap. Hanya sebagian kecil yang akan lolos apabila jam akhir zaman tidak ditahan seperti ini."
Kekristenan menunggu-nunggu sampai TUHAN mengirimkan Mesias-Nya. TUHAN menunggu sampai dunia bergerak di dalam ketaatan. Sudah lama Dia menyampaikan isi hatiNya kepada dunia melalui Yesaya -- agar bangsa-bangsa mulai mentaati hukum. Pada kenyataannya, TUHAN-lah yang menunggu bangsa-bangsa non-Israel untuk mentaati hukum.
Lihatlah keluar dari jendela gereja Saudara! Lihatlah betapa semakin besarnya gelombang bangsa-bangsa yang kembali kepada kebenaran Taurat! Pendeta-pendeta menubuatkan bahwa "lawatan" datang dari timur Indonesia. Namun sedikit sekali yang mengerti bahwa "lawatan" ini muncul bukan hanya dalam bentuk pertobatan dan pemulihan hidup, tetapi kembalinya mereka kepada kebenaran Taurat!
Sadarkah Saudara bahwa di "timur Indonesia" tempat lawatan dinubuatkan akan datang, sedang terjadi gerakan kembali kepada kebenaran Taurat yang paling besar? Papua, kepulauan Maluku, Manado... dst sedang berapi-api kembali kepada isi hati TUHAN yang sebenarnya - Taurat.
[Ingat bahwa huruf pertama di dalam Taurat adalah BET (Kej 1:1). Huruf terakhir di dalam Taurat adalah LAMED (Ul 34:12). Kedua huruf itu apabila digabung, membentuk sebuah kata: LEV. LEV berarti "hati". Taurat dari awal sampai akhir, merupakan isi hati TUHAN.]
Baik kekristenan maupun yudaisme menunggu satu hal yang sama: kedatangan Mesias. Saya sering mendengar banyak pendeta yang sudah memperingatkan untuk bersiap-siap karena kedatangan Mesias sudah dekat. Dunia hanya menunggu detik-detik terakhir saja. Tetapi detik-detik terakhir itu sepertinya tak kunjung datang.
Sementara mata gereja terfokus ke langit, menunggu Mesias datang dari sana, mereka tidak terpikir bahwa mungkin sebenarnya Mesias sedang menunggu kita. Karena kita tidak kunjung siap, akibat terlalu sibuk menatap ke langit, akhirnya kedatangan Mesias pun lama tertunda.
Pada akhirnya Messianic Era, atau masa Pemerintahan Mesias, tidak kunjung dimulai, karena tidak ada konsep yang jelas, sebenarnya siapa yang menunggu siapa?
Ada sebuah konsep besar di dalam Taurat bahwa di akhir zaman, segala sesuatu yang rusak akan direstorasi dan dipulihkan kembali seperti semula (Taman Eden). Konsep besar ini disebut dengan Tikkun Olam. Mesias hanya akan datang ketika pemulihan segala sesuatu sudah terjadi.
Yang dipulihkan di sini bukan hanya moralitas, kerohanian maupun kondisi alam. Tetapi terutama restorasi otoritas atas alam semesta ini. Sejak kejatuhan Adam, pemerintahan seluruh bumi dan segala isinya memberontak melawan jalan TUHAN, melawan TauratNya. Pada masa Mesianic Era, pemerintahan TUHAN dan hukumNya dipulihkan di atas bumi.
Setiap pemerintahan, baik berupa Republik maupun Kerajaan, memiliki perangkat hukum dan peraturan. Pemerintahan TUHAN tidak berupa hutan belantara yang tidak punya hukum. Pemerintahan TUHAN berupa Kerajaan. Kerajaan memiliki hukum dan peraturan yang berlaku. Apa hukum yang akan dipakai di dalam Kerajaan TUHAN nanti? Yang pasti bukan UUD 1945. Hukum yang berlaku di dalam KerajaanNya adalah Hukum Taurat.
Itu sebabnya melalui nabi Yesaya, TUHAN menyerukan agar bangsa-bangsa mulai mentaati hukum.
Taatilah hukum...
sebab sebentar lagi akan datang keselamatan yang daripadaKu...
Berbahagialah orang yang melakukannya [mentaati hukum],...
yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya,...
Kepada orang-orang kebiri
yang memelihara hari-hari Sabat-Ku dan yang memilih apa yang Kukehendaki dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku...
Dan orang-orang asing...
yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya,
dan yang berpegang kepada perjanjian-Ku,
...mereka akan Kubawa ke gunung-Ku yang kudus
dan akan Kuberi kesukaan di rumah doa-Ku.
(Yes 56:1-7)
Di dalam Yes 56 ini, TUHAN memberi perintah untuk mentaati hukum, sebagai persiapan bagi kedatangan keselamatan yang akan diberikan oleh TUHAN. Tanpa pemenuhan syarat "mentaati hukum", janji keselamatan yang dari TUHAN tidak akan terpenuhi, janji akan kedatangan Mesianic Era akan semakin tertunda.
Saya sering mendengar pendeta-pendeta mengatakan bahwa selama ini TUHAN menahan-nahan supaya jam akhir zaman tidak cepat-cepat sampai pada jam 12. Saya sering mendengar bahwa alasan yang mereka terima dari TUHAN adalah karena "anak-anakKu tidak ada yang siap. Hanya sebagian kecil yang akan lolos apabila jam akhir zaman tidak ditahan seperti ini."
Kekristenan menunggu-nunggu sampai TUHAN mengirimkan Mesias-Nya. TUHAN menunggu sampai dunia bergerak di dalam ketaatan. Sudah lama Dia menyampaikan isi hatiNya kepada dunia melalui Yesaya -- agar bangsa-bangsa mulai mentaati hukum. Pada kenyataannya, TUHAN-lah yang menunggu bangsa-bangsa non-Israel untuk mentaati hukum.
Lihatlah keluar dari jendela gereja Saudara! Lihatlah betapa semakin besarnya gelombang bangsa-bangsa yang kembali kepada kebenaran Taurat! Pendeta-pendeta menubuatkan bahwa "lawatan" datang dari timur Indonesia. Namun sedikit sekali yang mengerti bahwa "lawatan" ini muncul bukan hanya dalam bentuk pertobatan dan pemulihan hidup, tetapi kembalinya mereka kepada kebenaran Taurat!
Sadarkah Saudara bahwa di "timur Indonesia" tempat lawatan dinubuatkan akan datang, sedang terjadi gerakan kembali kepada kebenaran Taurat yang paling besar? Papua, kepulauan Maluku, Manado... dst sedang berapi-api kembali kepada isi hati TUHAN yang sebenarnya - Taurat.
[Ingat bahwa huruf pertama di dalam Taurat adalah BET (Kej 1:1). Huruf terakhir di dalam Taurat adalah LAMED (Ul 34:12). Kedua huruf itu apabila digabung, membentuk sebuah kata: LEV. LEV berarti "hati". Taurat dari awal sampai akhir, merupakan isi hati TUHAN.]
Elisheva Wiriaatmadja
(Pelajaran Eits Chaim Kelas Online)
(Pelajaran Eits Chaim Kelas Online)