Kelas 1 - Taurat dan Akhir Zaman; Pelajaran 5.
Di dalam Kelas Online Eits Chaim yang lalu, kita membahas bahwa salah satu syarat yang sedang ditunggu oleh TUHAN sebelum mengirimkan Mesias-Nya adalah bahwa bangsa-bangsa menuruti hukum TUHAN. Hal ini dikonfirmasi kembali oleh TUHAN sendiri di dalam janjiNya kepada Yoel. Di akhir zaman, TUHAN berjanji akan mengirimkan HUJAN AWAL dan HUJAN AKHIR.
Loh, apa hubungannya antara bangsa-bangsa mentaati HUKUM Taurat dan janji akan HUJAN AWAL dan HUJAN AKHIR?
Yoel menulis:
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah
karena TUHAN, Elohimmu!
Sebab telah diberikan-Nya kepadamu
hujan pada awal musim dengan adilnya,
dan diturunkan-Nya kepadamu hujan,
hujan pada awal dan hujan pada akhir musim
seperti dahulu. (Yoel 2:23)
Istilah "hujan awal" di dalam bahasa Ibrani adalah YOREH. "Hujan akhir" adalah MALKOSH. Yoreh juga berarti "mengajar atau memberi petunjuk/ arahan". Kata ini memiliki akar kata yang sama dengan kata lain di dalam bahasa Ibrani yaitu MOREH, artinya GURU. Moreh menunjuk pada guru pria. Morah menunjuk pada guru wanita. Segala sesuatu yang mereka ajarkan disebut dengan TORAH. Arti dari kata "torah" adalah pengajaran. Di dalam bahasa Indonesia, "torah" diterjemahkan sebagai Taurat = 5 kitab Musa.
Yoreh, hujan awal, yang juga berarti "mengajar atau memberi petunjuk/ arahan", merupakan hujan lembut yang pertama kali turun ketika musim hujan/ gugur datang. Hujan ini memberi petunjuk dan peringatan kepada bangsa Yahudi untuk siap-siap menambal atap yang bocor, perbaiki parit supaya tidak banjir dst. Yoreh merupakan sebuah peringatan untuk mengerjakan hal-hal yang perlu dipersiapkan demi menyambut hujan yang lebih lebat.
Apa yang hendak dikatakan oleh TUHAN di sini? Janji akan hujan "awal" adalah sebuah kode yang menubuatkan bahwa di akhir zaman TUHAN akan mengirimkan guru-guru Taurat! Hal ini sesuai dengan apa yang tunggu-tunggu yaitu agar bangsa-bangsa di dunia mentaati Taurat dalam rangka mempersiapkan kedatangan Mesias. Ketika guru-guru Taurat diberikan kepada bangsa-bangsa, itu menjadi peringatan untuk bersiap-siap memasuki Era Mesianik. Mereka yang mengacuhkan hujan awal ini (mereka yang mengacuhkan guru-guru Taurat ini) akan mendapati dirinya tenggelam di dalam banjir dan atap yang bocor, ketika musim hujan lebat tiba (ketika Era Mesianik tiba).
Seluruh dunia sedang dipenuhi oleh pengajar-pengajar Yahudi yang mengajarkan Taurat bagi bangsa-bangsa. Bahkan di Indonesia sendiri, di mana Yudaisme bukan merupakan agama yang diakui, ada satu orang Rabbi Orthodox yang telah dikirim oleh TUHAN, supaya bangsa ini pun dapat bersiap-siap untuk membereskan atap yang bocor dan parit yang mampet.
Perhatikan bahwa di zaman kita ini, banyak pemimpin Kristen di seluruh dunia mulai kembali kepada pengajaran Taurat Yahudi. Gerakan ini menjadi "trend" yang tidak dipimpin oleh satu orang spesifik. Semua ini terjadi seolah-olah seperti arus kuat yang tidak dapat dibendung oleh geografi, tembok-tembok gereja, budaya dan bahasa.
Karena sifat hujannya yang lembut, hujan awal (yoreh) diberikan sehingga meresap ke dalam tanah, menggemburkannya, sehingga membuat tanah itu subur dan menumbuhkan tanaman-tanaman segar dan baru. Ketika hujan awal diberikan (pengajaran Taurat diberikan), ini adalah waktunya untuk menyerap sebanyak-banyaknya air (sebanyak-banyaknya pengajaran), sehingga tanaman-tanaman dapat bertunas dan bertumbuh. Di dalam konsep Tanakh Yahudi, orang-orang tzadik (rohani dan saleh) diibaratkan seperti pohon-pohon yang kuat (Mzm 1:1-3)
Sekarang mari kita lihat apa yang dimaksud dengan HUJAN AKHIR atau MALKOSH.
Rabbi Nehilai ben Idi mengatakan atas nama Shmuel:
[Hujan akhir disebut] 'malkosh' karena itu adalah sesuatu yang menyingkirkan ketegar-tengkukan Israel.
Kata "malkosh" merupakan gabungan antara dua kata bahasa Ibrani yaitu "mal" dan "kosh". "Mal" berarti menghilangkan. "Kosh" berarti kekakuan, ketegartengkukkan. Hujan awal atau "malkosh" sendiri merupakan hujan terakhir di musim semi, di mana semua orang sedang menantikan musim semi, tanpa ada hujan lagi. Hujan "malkosh" ini merupakan hujan terakhir yang keras dan dapat merusak tanaman-tanaman yang baru tumbuh. Lalu apa hubungannya dengan "hujan yang merusak" dengan "menghilangkan ketegartengkukan"?
Talmud Yerushalayim 1:1 mencatat bahwa sepanjang sejarah bangsa Yahudi seringa kali terjadi demikian, "Apabila bangsa Yahudi berdosa, maka hujan berhenti datang. Ketika mereka mulai menderita, mereka berpaling pada kaum bijak Yahudi dan mereka diberikan inspirasi dan motivasi untuk bertobat, sehingga bangsa Yahudi melembutkan hati mereka dan bertobat." Nubuat turunnya MALKOSH adalah nubuat mengenai segala pukulan yang keras, yang akan membuat orang yang tegar tengkuk menjadi lembut hati.
Tetapi malkosh juga berasal dari dua kata yang lain: "maleh" yang berarti mengisi, dan "kash" yang berarti batang (padi atau gandum). Dengan demikian "malkosh" dapat juga berarti "mengisi batang padi/ gandum". Apabila ditolak, hujan keras malkosh akan menghabisi kehidupan kita. Apabila diterima dengan baik, malkosh dapat menjadi alat untuk mengisi kita sehingga menjadi orang-orang yang berkualitas (berisi).
Hal ini sangat konsisten dengan pesan Yoel 2:3 itu sendiri. Berikut adalah terjemahan LAI:
Di depannya api memakan habis,
di belakangnya api berkobar. (Yoel 2:3)
Konteks Yoel 2 adalah nubuat akan bangkitnya suatu generasi yang tidak dapat dihentikan. Mereka membawa sebuah berita yang bersifat seperti api. Di dalam bahasa Ibraninya, kedua kata "api" dalam Yoel 2:3 adalah dua kata yang berbeda. Kata "api" yang pertama dipakai adalah akhlah eish. Kata "api" yang kedua adalah "t'lahet. Bunyi ayat itu adalah demikian:
Lifnei akhlah eish, v'achrav t'lahet
Di depannya api yang menghancurkan/ memakan habis
di belakangnya api yang menjilat.
Apapun berita yang disampaikan oleh generasi ini kepada bangsa-bangsa akan berfungsi sebagai dua api yang berbeda. Bagi mereka yang menolak, berita ini akan menjadi seperti api yang menghancurkan atau memakan habis. Bagi mereka yang menerima, berita ini akan menjadi seperti api yang hanya "menjilat", atau memurnikan.
Mengingat konteksnya adalah konteks YOREH dan MALKOSH dimana yoreh menunjuk pada pengajaran Taurat, maka berita yang disampaikan oleh generasi yang tidak dapat dihentikan ini adalah berita Taurat Yahudi. Nubuat hujan awal dan hujan akhir adalah nubuat yang mendeskripsikan apa yang sedang terjadi saat ini -- ada satu generasi yang tidak dapat dihentikan, yang bangkit untuk mengajarkan Taurat TUHAN kepada bagnsa-bangsa. Mereka yang menerima akan diisi dengan kualitas kehidupan dan kerohanian. Mereka yang tidak menerima akan dihancurkan.
Di dalam Kelas Online Eits Chaim yang lalu, kita membahas bahwa salah satu syarat yang sedang ditunggu oleh TUHAN sebelum mengirimkan Mesias-Nya adalah bahwa bangsa-bangsa menuruti hukum TUHAN. Hal ini dikonfirmasi kembali oleh TUHAN sendiri di dalam janjiNya kepada Yoel. Di akhir zaman, TUHAN berjanji akan mengirimkan HUJAN AWAL dan HUJAN AKHIR.
Loh, apa hubungannya antara bangsa-bangsa mentaati HUKUM Taurat dan janji akan HUJAN AWAL dan HUJAN AKHIR?
Yoel menulis:
Hai bani Sion, bersorak-soraklah dan bersukacitalah
karena TUHAN, Elohimmu!
Sebab telah diberikan-Nya kepadamu
hujan pada awal musim dengan adilnya,
dan diturunkan-Nya kepadamu hujan,
hujan pada awal dan hujan pada akhir musim
seperti dahulu. (Yoel 2:23)
Istilah "hujan awal" di dalam bahasa Ibrani adalah YOREH. "Hujan akhir" adalah MALKOSH. Yoreh juga berarti "mengajar atau memberi petunjuk/ arahan". Kata ini memiliki akar kata yang sama dengan kata lain di dalam bahasa Ibrani yaitu MOREH, artinya GURU. Moreh menunjuk pada guru pria. Morah menunjuk pada guru wanita. Segala sesuatu yang mereka ajarkan disebut dengan TORAH. Arti dari kata "torah" adalah pengajaran. Di dalam bahasa Indonesia, "torah" diterjemahkan sebagai Taurat = 5 kitab Musa.
Yoreh, hujan awal, yang juga berarti "mengajar atau memberi petunjuk/ arahan", merupakan hujan lembut yang pertama kali turun ketika musim hujan/ gugur datang. Hujan ini memberi petunjuk dan peringatan kepada bangsa Yahudi untuk siap-siap menambal atap yang bocor, perbaiki parit supaya tidak banjir dst. Yoreh merupakan sebuah peringatan untuk mengerjakan hal-hal yang perlu dipersiapkan demi menyambut hujan yang lebih lebat.
Apa yang hendak dikatakan oleh TUHAN di sini? Janji akan hujan "awal" adalah sebuah kode yang menubuatkan bahwa di akhir zaman TUHAN akan mengirimkan guru-guru Taurat! Hal ini sesuai dengan apa yang tunggu-tunggu yaitu agar bangsa-bangsa di dunia mentaati Taurat dalam rangka mempersiapkan kedatangan Mesias. Ketika guru-guru Taurat diberikan kepada bangsa-bangsa, itu menjadi peringatan untuk bersiap-siap memasuki Era Mesianik. Mereka yang mengacuhkan hujan awal ini (mereka yang mengacuhkan guru-guru Taurat ini) akan mendapati dirinya tenggelam di dalam banjir dan atap yang bocor, ketika musim hujan lebat tiba (ketika Era Mesianik tiba).
Seluruh dunia sedang dipenuhi oleh pengajar-pengajar Yahudi yang mengajarkan Taurat bagi bangsa-bangsa. Bahkan di Indonesia sendiri, di mana Yudaisme bukan merupakan agama yang diakui, ada satu orang Rabbi Orthodox yang telah dikirim oleh TUHAN, supaya bangsa ini pun dapat bersiap-siap untuk membereskan atap yang bocor dan parit yang mampet.
Perhatikan bahwa di zaman kita ini, banyak pemimpin Kristen di seluruh dunia mulai kembali kepada pengajaran Taurat Yahudi. Gerakan ini menjadi "trend" yang tidak dipimpin oleh satu orang spesifik. Semua ini terjadi seolah-olah seperti arus kuat yang tidak dapat dibendung oleh geografi, tembok-tembok gereja, budaya dan bahasa.
Karena sifat hujannya yang lembut, hujan awal (yoreh) diberikan sehingga meresap ke dalam tanah, menggemburkannya, sehingga membuat tanah itu subur dan menumbuhkan tanaman-tanaman segar dan baru. Ketika hujan awal diberikan (pengajaran Taurat diberikan), ini adalah waktunya untuk menyerap sebanyak-banyaknya air (sebanyak-banyaknya pengajaran), sehingga tanaman-tanaman dapat bertunas dan bertumbuh. Di dalam konsep Tanakh Yahudi, orang-orang tzadik (rohani dan saleh) diibaratkan seperti pohon-pohon yang kuat (Mzm 1:1-3)
Sekarang mari kita lihat apa yang dimaksud dengan HUJAN AKHIR atau MALKOSH.
Rabbi Nehilai ben Idi mengatakan atas nama Shmuel:
[Hujan akhir disebut] 'malkosh' karena itu adalah sesuatu yang menyingkirkan ketegar-tengkukan Israel.
Kata "malkosh" merupakan gabungan antara dua kata bahasa Ibrani yaitu "mal" dan "kosh". "Mal" berarti menghilangkan. "Kosh" berarti kekakuan, ketegartengkukkan. Hujan awal atau "malkosh" sendiri merupakan hujan terakhir di musim semi, di mana semua orang sedang menantikan musim semi, tanpa ada hujan lagi. Hujan "malkosh" ini merupakan hujan terakhir yang keras dan dapat merusak tanaman-tanaman yang baru tumbuh. Lalu apa hubungannya dengan "hujan yang merusak" dengan "menghilangkan ketegartengkukan"?
Talmud Yerushalayim 1:1 mencatat bahwa sepanjang sejarah bangsa Yahudi seringa kali terjadi demikian, "Apabila bangsa Yahudi berdosa, maka hujan berhenti datang. Ketika mereka mulai menderita, mereka berpaling pada kaum bijak Yahudi dan mereka diberikan inspirasi dan motivasi untuk bertobat, sehingga bangsa Yahudi melembutkan hati mereka dan bertobat." Nubuat turunnya MALKOSH adalah nubuat mengenai segala pukulan yang keras, yang akan membuat orang yang tegar tengkuk menjadi lembut hati.
Tetapi malkosh juga berasal dari dua kata yang lain: "maleh" yang berarti mengisi, dan "kash" yang berarti batang (padi atau gandum). Dengan demikian "malkosh" dapat juga berarti "mengisi batang padi/ gandum". Apabila ditolak, hujan keras malkosh akan menghabisi kehidupan kita. Apabila diterima dengan baik, malkosh dapat menjadi alat untuk mengisi kita sehingga menjadi orang-orang yang berkualitas (berisi).
Hal ini sangat konsisten dengan pesan Yoel 2:3 itu sendiri. Berikut adalah terjemahan LAI:
Di depannya api memakan habis,
di belakangnya api berkobar. (Yoel 2:3)
Konteks Yoel 2 adalah nubuat akan bangkitnya suatu generasi yang tidak dapat dihentikan. Mereka membawa sebuah berita yang bersifat seperti api. Di dalam bahasa Ibraninya, kedua kata "api" dalam Yoel 2:3 adalah dua kata yang berbeda. Kata "api" yang pertama dipakai adalah akhlah eish. Kata "api" yang kedua adalah "t'lahet. Bunyi ayat itu adalah demikian:
Lifnei akhlah eish, v'achrav t'lahet
Di depannya api yang menghancurkan/ memakan habis
di belakangnya api yang menjilat.
Apapun berita yang disampaikan oleh generasi ini kepada bangsa-bangsa akan berfungsi sebagai dua api yang berbeda. Bagi mereka yang menolak, berita ini akan menjadi seperti api yang menghancurkan atau memakan habis. Bagi mereka yang menerima, berita ini akan menjadi seperti api yang hanya "menjilat", atau memurnikan.
Mengingat konteksnya adalah konteks YOREH dan MALKOSH dimana yoreh menunjuk pada pengajaran Taurat, maka berita yang disampaikan oleh generasi yang tidak dapat dihentikan ini adalah berita Taurat Yahudi. Nubuat hujan awal dan hujan akhir adalah nubuat yang mendeskripsikan apa yang sedang terjadi saat ini -- ada satu generasi yang tidak dapat dihentikan, yang bangkit untuk mengajarkan Taurat TUHAN kepada bagnsa-bangsa. Mereka yang menerima akan diisi dengan kualitas kehidupan dan kerohanian. Mereka yang tidak menerima akan dihancurkan.
Elisheva Wiriaatmadja
(Pelajaran Eits Chaim Kelas Online)
(Pelajaran Eits Chaim Kelas Online)