Bunda Gereja secara rohaniah adalah Roh
Kudus, semantara secara wadah orgaisasi Bunda Gereja tidak lain adalah
keuskupan Yerusalem. Jemaat awal pengikut Yeshua tidak pernah berada di
kota Roma, melainkan di wilayah Israel dengan pusatnya yaitu Yerusalem.
Jemaat awal pengikut Rabbi Nazarene Yeshua adalah keturunan Israel,
banyak dari mereka adalah pengikut Rabbi Hilel kaum Perushim atau juga
kaum Esseni Qumran yang menanti-nantikan kehadiran Imam Besar
Melkisedek.
YERUSALEM ADALAH PUSAT BUKAN ROMA
Biarlah Kitab Suci sendiri yang berbicara tentang Kota Yerusalem ini!
Maran Yeshua sendiri berkata demikian:
Mat 5: 34 Tetapi Aku berkata kepadamu:
Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah
takhta Allah, 35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya,
ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar.
Yerusalem sangatlah penting. Nama kota
ini dicatat sebanyak 627 kali di dalam Kitab Tanakh (PL), Roma? Tidak
pernah! Yerusalem dicatat sebanyak 142 kali dalam Kitab PB 66 kanon,
Roma? 15 kali saja! Jadi, jangan mudah dibohongi mulut sombong jemaat
Roma Katolik bahwa Roma adalah Bunda Gereja, adalah pusat pengajaran.
Gb. Ayat Kitab Suci tentang Kota Yerusalem,
sumber: GNI design
JEMAAT YERUSALEM DIBENTUK OLEH YESHUA
Banyak yang belum menyadari bahwa
sebenarnya pelayanan Maran Yeshua berfokus pada keturunan Israel saja!
Dia dilahirkan untuk mengajar di Israel, bukan ke bangsa-bangsa.
Mat 15:24 Jawab Yeshua: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
Karena Dia fokus melayani umat Israel khususnya kaum Yehudim, maka kota Yerusalem adalah pusat pelayanan-Nya.
Mat 16:21 Sejak waktu itu Yeshua mulai
menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan
menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
Gb Yerusalem di abad 1,
sumber: bible-history.com
Yeshua tidak pernah menyebut kota ROMA!
Tidak pernah tercatat Dia menyebut kota KONSTANTINOPEL, atau Antiokia.
Yeshua mendirikan Jemaat-Nya di kota-kota Israel, sehingga Yerusalem
adalah pusat dari Jemaat yang Dia SENDIRI DIRIKAN. Jemaat awal-Nya
adalah 12 rasul ditambah dengan ke-70 murid lainnya ditambah mereka yang
sudah mereka baptis. Itulah Jemaat Yerusalem. Yeshua datang pertama
kali menjadi Rabbi dan Nabi, namun saat kedatangan-Nya yang kedua, Dia
akan datang menjadi RAJA SELURUH DUNIA. Dan Dia akan memerintah di
Yerusalem bukan di Roma!.
Akibat banyak Yehudim yang menolak
kehadiran-Nya maka Perjanjian Baru itu dibuka untuk bangsa-bangsa lain
(Goyim). Maka dari itu, jemaat awal Yerusalem yang sudah
ditahbiskan-Nya, Dia utus ke segala bangsa. Semua mulai dari satu kota
penting, satu kota pusat, yaitu YERUSALEM.
Kis 1: 8 Tetapi kamu akan menerima
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi
saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke
ujung bumi.”
Dengan demikian yang berhak menyandang
title sebagai ‘Bunda Gereja’ secara organisasi atau wadah berjemaat
adalah Jemaat Yerusalem, bukan Roma Katolik, apalagi Konstantinople
Byzantium. Yerusalem sejak di Tanakh sudah di dipilih oleh YHWH dan
lagi-lagi dipilih oleh Maran Yeshua sebagai PUSAT PENGAJARAN. Yeshua
adalah YHWH yang berinkarnasi dalam wujud manusia sekitar 6 SM. Tentu
saja, pengajaran YHWH adalah pengajaran Yeshua sendiri, tidak
bertentangan.
JEMAAT-JEMAAT YANG DIBENTUK OLEH PARA RASUL
Simon Kefa (Petrus) memang benar telah
ditahbiskan untuk menjadi Imam dan rasul, namun murid-murid lainnya juga
demikian, termasuk ke-70 murid. Semua Yeshua tahbiskan kecuali Mar
Yehuda Iskariot (Yudas). Semuanya adalah jemaat Yerusalem (Assembly of Jerusalem/AoJ)
yang lalu berpencar ke bangsa-bangsa untuk mendirikan pemuridan atau
gereja-gereja baru. Gereja-gereja tersebut disebut sebagai Gereja
Rasuliah, bukan Gereja Maran Yeshua. Gereja Yeshua atau yang didirikan
Yeshua hanyalah AoJ. AoJ adalah Bunda Gereja sebagai wadah
jemaat untuk semua Gereja Rasuliah yang berada di luar Yerusalem.
Yerusalem adalah pusat dan lainnya adalah cabang-cabang jemaat. Roma
Katolik yang berkembang di kota Roma itu hanyalah cabang, Antiokia juga
cabang, Mesir Alexandria juga cabang, Kerala India juga cabang, tidak
ada yang berani meninggikan diri dengan menyebut Bunda Gereja.
Kesombongan peninggian diri baru muncul
di abad 4 Masehi. Saat itu Jemaat Yerusalem beserta uskup-uskup mereka
sudah lama keluar dari sana. Di abad 4 itulah pemuridan tidak lagi murni
namun sudah terkamiri oleh ajaran politik kekaisaran. Mshikanuth
(kekristenan) sudah bukan lagi pemuridan yang berlandaskan free will namun
sudah mandatori atau keharusan Kaisar Konstatinopel bahwa semua
warganya adalah otomatis menjadi Kristen. Tidak perlu lagi penginjilan
dan pemuridan yang harus menempuh waktu panjang, semua dipersingkat.
Seketika Jemaat Roma menjadi begitu besar dibandingkan jemaat di
kota-kota lain sehingga berani sekali menyatakan bahwa Romo adalah Bunda
Gereja hanya karena Mar Kefa dinyakan sebagai Uskup pertama mereka.
Padahal jika lihat sejarah lebih detail, jangankan dibandingkan dengan
Yerusalem, dibandingkan degan Antiokia saja lebih dahulu Antiokia. Mar
Kefa adalah Uskup I di Antiokia Syria ini. Arogansi ini mengakar dari
abad ke a bad, sangat disayangkan jika karakter ini berlangsung terus
hingga zaman ini.
Lim 3:8 Janganlah meninggikan dirimu
sendiri, dan jangan pula menjadi terlalu percaya diri. Janganlah
bergabung dengan mereka yang congkak, namun dekatilah mereka yang adil,
rendah hati karena kita sifat-sifat itu bisa menular pada kita.
JEMAAT ROMA DIBENTUK OLEH RASUL SHAUL (PAULUS)
Keberadaan jemaat di Roma adalah hasil
jerih payah Mar Shaul (Paulus) yang juga ditahbiskan di Antiokia menjadi
uskup lalu memuridkan dan kembali mentahbiskan Mar Linus untuk uskup di
kota Roma[1].
Bersama dengan Clementinus, Linus dan Anacletus menggembalakan secara
kolegial atau bersama sampai mereka menyerahkan keuskupan kepada Mar
Kefa yang menurut mereka datang dari Antiokia. Jadi, Roma sama sekali
bukanlah Bunda Gereja seperti yang mereka gembar-gemborkan. Itulah fakta
sejarahnya, kendati memalukan, namun semua bisa belajar dari sejarah
untuk meninggalkan sifat kesombongan ini. Gereja Roma Katolik adalah
Bunda Gereja bagi semua cabangnya yang saat ini sudah berada di berbagai
negara. Roma adalah putri dari Gereja Syria Antiokia dan Gereja Syria
adalah putri dari Bunda Jemaat Yerusalem.
PARA USKUP YERUSALEM
Uskup I Yerusalem tidak lain adalah Mar
Yakub HaTzadiq bukan Mar Kefa! Penjaga pusat pengajaran adalah saudara
tiri Yeshua sendiri yaitu Mar Yakub Si Saleh (HaTzafiq)[2].
Beliau adalah saksi mata paling lama selain Miriam (Bunda Yeshua).
Beliau adalah seorang pria berdarah Yahudi penerus tahta Raja David di
Yerusalem. Yerusalem harus dipimpin oleh kaum keluarga Yehuda dari
keturunan Mar Yosip (Yusuf), tidak bisa dipimpin oleh murid lainnya.
Dari simbol Jemaat Perdana yang didapat dari salah satu artefak di atas, bisa dipecah menjadi beberapa simbol yaitu:
- Menorah, diambil dari Yes 11:1 yaitu 7 Roh Alaha. Ini adalah simbol Alaha.
- Bintang David, ini adalah simbol dari Israel.
- Ikan, ini adalah lambing dari bangsa-bangsa atau non Israel
- Salib sebagai mata ikan, ini adalah simbol dari Torah atau
Pengajaran inti yaitu kasih vertical terhadap Alaha dan horizontal
terhadap manusia.
Arti keseluruhan simbol tersebut adalah Keselamatan dari Alaha melalui Israel ke bangsa-bangsa lain melalui karya Salib.
Yoh 4:22 Kamu menyembah apa yang tidak
kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang
dari bangsa Yahudi.
Berikut adalah deretan nama para uskup Yerusalem sejak awal sampai berakhirnya tahbisan mereka di abad 2 sbb:
1.Yakobus Orang benar (Ya’aqub ha-Tzadik) hingga tahun
62, 2. Simeon I (62-107),3. Yustus I (107-112), 4. Zacchaeus (112-116),
5. Tobias (?), 6. Benyamin I (?-117), 7. Yokhanan I (117-119),
8.Matthityahu (Matiah) I (119-120), 9 Filipus (?-124),10. Seneka (?),
11 Yustus II (?), 12Lewi (?) , 13.Efraim I (?), 14.Yosiph I (?), 15
Yehuda (?-134)
Pejabat tertinggi dalam komunitas
Nazarene selalu adalah seorang Uskup. Di bawah Uskup ada berbagai
jenjang. Lalu di bawah para pejabat ini adalah para jemaat yang telah
dibaptis oleh para uskup. Setelah menerima Tahbisan Rasuliah maka
seseorang bisa menaiki tangga keimamatan sampai ke jenjang Uskup. Tanpa
tahbisan maka tidak akan seorangpun bisa menjabat, kendati dia itu
jenius tetap saja dia harus ditahbiskan terlebih dahulu oleh uskup untuk
menjadi uskup. Di atas adalah nama-nama Uskup Yerusalem berdarah Yehuda
sama sekali tidak ada orang Yunani, orang Roma, atau Arab.
Dengan ditinggal oleh kematian Mar Yakub
sektiar tahun 60 Masehi, lalu pecah perang Yahudi non Nazarene dengan
tentara Romawi pada tahun 70 Masehi, maka berangsur-angsur pusat
pengikut Yeshua ini bergeser. Sejak tahun 80 Masehi memang tidak ada
lagi Keuskupan Yerusalem di sana. Mereka bergegas pergi ke Pella di
Trans Jordan. Mar Simon, saudara tiri Yeshua lain yang menjabat Uskup II
Yerusalem harus wafat martir di sana dengan cara dicambuk dan
disalibkan.
Yerusalem sejak abad 1 kosong, tidak ada
lagi sumber pengajaran YHWH di sana. Kesukupan Yerusalem sebagai Wakil
Yeshua di sana juga sudah tidak ada lagi. Keturunan raja-raja David
sejak wafatnya Mar Yehuda, Uskup ke-15 Yerusalem sudah tidak ada
penerusnya lagi. Terlebih lagi sejak pemberontakan Bar Kokhba, Mesias
Yahudi Farisi yang memimpin perang Yahudi dengan Romawi antara 132-135
Masehi. Kekalahan besar ada pada sisi Yahudi. Pasukan tempur Romawi yang
saat itu sangat ditakuti tidak kenal ampun. Ribuan nyawa melayang dan
kota-kota Israel dibumihanguskan, termasuk Yerusalem. Yahudi yang
menolak Mshikha yang penuh kelembutan akhirnya tercerai-berai akibat
Mshika palsu yang Bar Kokhba. Darah Yeshua yang mereka tumpahkan lewat
tangan tentara Romawi, harus mereka bayar dengan tercurahnya darah
mereka sendiri. Itulah harga mahal yang harus mereka bayar, Torah Karma
(Tabur Tuai).
Pusat pengikut Yeshua bisa saja di klaim
telah berpindah ke Roma oleh Katolik, namun sekali lagi itu hanya klaim
sepihak. Ada banyak ajaran semitik Nazarene yang tidak lagi mereka
lestarikan. Dan pada akhirnya, Yeshua akan datang kembali ke Bumi ini
untuk benar-benar menjadi Raja di atas segala raja. Dia tidak akan
memerintah di Roma atau kota manapun, tapi Dia tentu akan memerintah di
Yerusalem, Kota para raja Yehuda.
MAR KEFA MENDAPAT AMANAH MENGGEMBALAKAN UMAT DARI YESHUA
Sudah diketahui oleh umum apabila Mar Kefa diutus menjadi gembala umat (uskup). Namun yang tidak diketahui umum adalah:
- Amanah seperti ini juga diberikan kepada semua rasul dan bahkan 70 murid-Nya,
- Semua murid awal termasuk Mar Kefa (minus Yudas) adalah jemaat
Yerusalem yang diangkat atau ditahbiskan menjadi ‘Rasul/Duta’ (Aram:
Shlikha; Ibr: Shlyakh; Arab: Rosul). Sementara Mar Yakub HaTzadiq
bukanlah Rasul, bukan Duta, bukan Utusan! Dia adalah ‘Uskup’ Nazarene
pusat.
- Semua rasul, semua uskup memiliki posisi yang SAMA di mata Maran
Yeshua. Tidak ada satu keuskupan atau uskup yang posisinya lebih tinggi
dari lainnya. Kendati secara usia dan pengalaman Mar Yakub HaTzadiq,
saudara tiri Yeshua itu jauh melebihi semua rasul dan uskup lainnya,
tetaplah posisinya setara dengan yang lain. Mar Kefa adalah seorang yang
berapi-api, fokal, penuh antusias. Namanya tercatat sebagai Sokoguru
bersama Mar Yakub dan Mar Yuchnan (Yahanes). Mar Yakub adalah Uskup
Yerusalem, Mar Yuchnan adalah uskup untuk 7 kota di Asia Minor,
sementara Mar Kefa adalah Uskup I di Antiokia yang diutus kepada kaum
bersunat atau Yahudi[3]. Ketiganya sama-sama Uskup atau penggembala jemaat dan sederajad.
Tercatat di dalam ayat
Mat 20:24 “Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu.”
Hal apa yang mereka maksud sampai mereka
bertengkar? Itu adalah perihal POSISI atau KEDUDUKAN, baca di ayat 21
di mana ibu dari 2 orang murid Yeshua meminta kedudukan bagi kedua
putranya untuk menempati posisi KANAN dan KIRI Yeshua. Itu adalah
masalah KEDUDUKAN. Karena itulah murid lainnya merasa tersinggung.
Masing-masing dari mereka tentu ingin kedudukan yang tinggi mengingat
dari antara mereka masih ada yang berpikir bahwa Yeshua adalah Mesias
penyelamat bangsa Israel yang tertindas Romawi. Pemikiran tentang
kedudukan dalam pemerintahan yang ada di benak banyak murid saat itu
sama persis seperti para Uskup di abad 4 Masehi yang merasa punya
kedudukan lebih tnggi dari lainnya sehingga memunculkan wacana PENTARKI.
Yeshua menentang sikap arogansi yang membius manusia untuk memiliki
jabatan tinggi dalam Kerajaan Sorgawi. Yeshua menolaknya dengan berkata
tegas:
Mat 20: 26 (LAI) Tidaklah demikian di
antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah
ia menjadi pelayanmu, 27 dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di
antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu;
Di abad 4 Masehi, di era Kekaisaran
Romawi membuat Kristen menjadi agama kerajaan, maka hasrat politik juga
ikut masuk ke dalam ajaran jemaat yang sebenarnya menekankan
kesederajatan antara sesama Uskup. Dalam dunia politik tidak ada
kesamarataan! Yang ada adalah siapa yang berkuasa, dia yang harus lebih
dihormati. Dan jadilah system PENTARKI. Gereja Roma memposisikan diri
sebagai nomer 1 dari semua Gereja Rasuliah yang ada pada saat itu. Sejak
saat itu sampai abad 21 ini mereka terus mendengungkan klaim bahwa
kekuasaan para Paus mereka adalah sebagai Wakil Yeshua untuk semua
gereja Kristen di dunia[4]. Ini arogansi level tinggi.
TEGURAN BUNDA GEREJA YERUSALEM KEPADA GEREJA ROMA
Martin Malachi menulis mengenai kunjungan bersejarah kaum desposyni atau para pemimpin Jemaat Yerusalem berdarah Yehuda kepada Uskup Roma Sylvester I tahun 318 Masehi[5]:
“Pertemuan antara Sylvester dan para
pemimpin Nasrani Yahudi yang terjadi tahun 318…. berita ini sangat
dikenal luas dan rombongan pada waktu itu diketuai Yoses, orang yang
paling tua dari kelompok Nasrani Yahudi, berbicara atas nama kaum
Desposyni dan lain-lainnya. Nama desposyni itu sangat disegani,
dihormati oleh semua orang-orang percaya pada Abad Pertama dan separuh
sejarah Kristen. Kata literalnya berarti, dalam bahasa Yunani, “milik
Tuhan.” Kaum kerabat ini dilestarikan secara unik bagi kaum kerabat
sedarah dengan Yeshua. Setiap bagian dari Jemaat Nasrani Yahudi Kuno
selalu diperintah oleh kaum desposynos, dan masing-masing mereka
mengusung satu dari nama-nama tradisional pada keluarga Tuhan Yeshua
–Zakaria, Yosip, Yokhanan, Ya’aqub, Yoses, Simeon, Matthias, dan lain
sebagainya. Tetapi tidak ada yang pernah dipanggil dengan bernama
Yeshua. Tidak Sylvester ataupun lainnya 32 paus-paus sebelum dia,
ataupun mereka yang menggantikan dia, pernah menekankan bahwa ada paling
sedikitnya tiga yang dikenal dan legitimasi silsilah otentik turunan
darah dari keluarga Yeshua sendiri. Salah satunya Yoakhim dan Hanna,
orang tua Yeshua secara fisik. Satunya lagi dari garis silsilah
Elizabeth, saudara sepupu pertama ibunda Yeshua, Miriam, dan suami
Elizabeth, Zakaria. Dan satunya lagi dari Kleopas dan istrinya yang juga
adalah saudara sepupu pertama Miriam.
Tentu saja, ada sejumlah garis darah
keturunan dari Yosip, suami Miriam, tetapi hanya mereka orang-orang
dalam garis darah keturunan dengan Yeshua melalui ibundaNya yang
berkualifikasi sebagai DESPOSYNI …” (Dalam bahasa Aram: Shemisqho).
“Namun, sejak Kaisar Hadrian menguasai
Yerusalem pada tahun 135, semua orang Yahudi dan termasuk Orang-orang
Nasrani Yahudi dilarang untuk memasuki Yerusalem dibawah ancaman hukuman
mati….”
“Oleh karena itu, mereka meminta
Sylvester I menarik kembali konfirmasinya terhadap Uskup-uskup Kristen
Yunani di Yerusalem, Antiokhia, Efesus, Alexandria dan digantikan
Uskup-uskup Desposynos…”
“Sylvester dengan tegas dan kasar
mengabaikan tuntutan kaum Nasrani Yahudi ini. Dia mengatakan kepada
mereka bahwa BUNDA GEREJA sekarang ada di Roma, dengan adanya tulang
belulang rasul Petrus (Keipha) dan dia memaksa agar mereka menerima
Uskup-uskup Yunani memimpin mereka.
Itulah diskusi terakhir yang diketahui
antara Kaum Nasrani Yahudi dari BUNDA JEMAAT LAMA dan Orang-orang
Kristen Non-Yahudi ADALAH Bunda Gereja Baru. Dengan adaptasi ini
Sylvester didukung oleh kaisar Konstantinus memutuskan bahwa pesan
Yeshua harus dinukilkan dalam pemahaman pola pikir dan budaya Barat
(Western terms) yang bertitik pijak pada model kekaisaran.
Sejak awal ajaran Nazarene adalah ajaran
pemuridan yang seharusnya tidak bersentuhan dengan dunia politik.
Politik itu berkenaan dengan kedudukan tinggi, berkenaan dengan
kekuasaan dan yang dikuasai. AJaran melayani tidak pernah bisa dipakai
dalam dunia politik. Inilah yang membuat adanya gesekan antara Bunda
Gereja Yerusalem dan Keuskupan Roma sejak semula. Rabban Mar Yosip di
Mesopotamia sempat menulis surat kepada Uskup Sylvester Roma demikian:
Sebagian Surat Kiriman
Rabban Yosip III tahun 318 Masehi kepada uskup Sylvester I di Roma
Ini mendesak agar anda mengetahui
situasi keadaan yang buruk kaum kami dan kondisi di mana mereka sekarang
sedang tinggal di negeri diantara orang-orang kafir. Anda tahu persis
status mereka yang melarikan diri demi menyelamatkan nyawa mereka selama
masa teror merajalela atas Kota Suci Yerusalem yang kami cintai.
Kami meminta anda untuk memahami hak
sepenuhnya tempat kepemimpinan Jemaat di bumi, yakni di Yerusalem dan
BUKAN di Roma. Karena tidak ada satupun dari para Rasul pernah
mengucapkan tentang kepemimpinan Jemaat Mshikha di Roma. Mareinu Yeshua
menunjuk garis darah keturunanNya sendiri untuk mengawasi JemaatNya dan
ini sudah dilakukan di Israel, dan tidak di luar Tanah Suci. Mereka yang
dari antara Orang-orang Yunani tidak punya hak ditunjuk bagi Ruang Maha
Suci di Bait Suci Yahudi oleh suatu keputusan lembaga
keagamaan manapun dan kami melarang hal itu, sebab tindakan ini
merupakan penajisan dalam Rumah Tuhan.
Kami meminta anda perlu
memperhatikan dengan seksama dan mengadakan perubahan yang sepantasnya
untuk mengeluarkan perintah secepat mungkin dan menempatkan ulang hak
kaum Kerabat Tuhan dan mengembalikan kehidupan mereka di Tanah Suci;
selanjutnya kami menegaskan bahwa Uskup Yerusalem itu harus berada di
Kota Suci kita, yang selalu begitulah adanya, menurut keputusan ilahiah
harus ada ditangan anggota dari keluarga Yeshua dan bukan ditangan orang
lain, karena inilah yang pantas dan wajib diikuti tanpa keterpaksaan
jika tidak anda berdosa atas perbuatan tangan anda itu. Mereka para
pimpinan di kota-kota lainnya harus memiliki hubungan dengan Uskup
Yerusalem, karena inilah yang sepantasnya dan sangat perlu seperti yang
dilihat melalui Wahyu Ilahi.
Kami peringatkan anda untuk tidak
memutus hubungan anda sendiri dengan Yerusalem, karena dengan melakukan
perbuatan yang demikian itu sama saja dengan memutus hubungan anda
sendiri dari Mshikha sepenuhnya. Tidaklah layak Jemaat itu dipimpin oleh
mereka yang tidak memiliki pertalian darah denganMshikha dan tidak
memiliki hati Mshikha. Ini adalah persoalan darah Mshikha yang harus
selalu ada didalam Jemaat dan menurut keputusanNya sendiri. Apakah yang
Alaha telah tetapkan, tidak ada seorang manusiapun boleh membatalkannya,
jika tidak dia akan disebut orang yang kecil pada akhir zaman.
Anda diminta untuk patuh
terhadap kehendak Alaha dalam segala hal. Orang – orang yang diutus
datang kepadamu membawa perintah dari kami yang harus
segera dilaksanakan.
Kiranya damai sejahtera dan berkat Alaha menyertaimu.
Ditulis oleh tanganku sendiri Yosip dan disaksikan oleh Tujuh Puluh Tetua dari kami Mahkamah Agama (Beit Knustha d’Shemisqho).
Saat surat ini dituliskan, Gereja Yerusalem sudah keluar dari Tanah Yerusalem dan sudah melebur dengan Kesukupan COE (Church of the East) yang memiliki mata rantai Tahbisan Mar Thoma.
RINGKASAN
- Yerusalem adalah kota PILIHAN TUHAN untuk kedudukan kekuasaan-Nya, bukan pilihan manusia.
- Bunda Gereja secara organisasi adalah Gereja Yerusalem bukan Roma.
- Kesukupan Gereja Yerusalem sudah tidak menyingkir ke Pella dan
Mesopotamia sejak abad 1 akibat tekanan dari Romawi dan Yahudi Farisi,
serta timbulnya perang di antara Yahudi non Nazarene dan Romawi.
- Tampuk pimpinan Bunda Gereja diambil alih oleh Gereja Roma sejak
abad 4 dan klaim demikian masih diajarkan kepada jemaatnya sampai dewasa
ini.
- Pengambilalihan kepemimpinan atas semua gereja ditentang oleh Semua
Gereja Rasuliah dan juga Protestan yang merupakan putri gerejanya.
- Kesombongan adalah karakter yang meresapi uskup-uskup Roma Katolik
yang terus merasa bahwa kedudukan mereka adalah Wakil Yeshua untuk semua
gereja Kristen di Bumi ini.
- Nazarene di Indonesia berdoa untuk semua Uskup dan rohaniawan Roma
Katolik supaya tidak terus memupuk sifat arogansi ini. Kami menghormati
kesamaan kedudukan di antara semua Uskup baik itu di Roma Katolik maupun
di Gereja Rasuliah lainnya.
- Gereja Nasrani Indonesia menyerukan perdamaian dan kerjasama di antara sesama Gereja Rasuliah sesuai Visi Misi GNI.
______________________
[1] Irenaei Opera Lib. III. C.I.
[2] Epiphanius, Panarion 29, 3:9
[5] Kemerosotan dan Kejatuhan Gereja Roma (The Decline and Fall of the Roman Church), New York: Bantam, 1983
Sumber:
http://nasraniindonesia.org