Dalam konteks Ibrani, apa yang dimaksud dengan istilah
ini? Kita dapat menemukan istilah "tunas Isai" ini dalam Yes 11:1.
Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai,
dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan
berbuah.
(Yes 11:1)
Untuk mengerti apa yang sebenarnya dibicarakan di
sini, kita perlu membaca konteksnya, setidaknya seluruh pasal. Pada pasal yang
sama, di ayat 10, kita menemukan kembali kata "pangkal".
Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai
akan berdiri sebagai panji-panji bagi bangsa-bangsa;
(Yes 11:10)
Jadi ada tunas, taruk, tunggul dan pangkal... Ini
adalah kosa kata yang menunjuk pada bagian-bagian pohon. Jelas sekali bahwa
Yesaya sedang menjelaskan Geneology Tree (pohon silsilah) dari Mesias. Di dalam
bahasa Ibraninya, ketiga kata tersebut adalah:
choter (Ibrani) - shoot (Inggris) - tunas (LAI)
geza (Ibrani) - stem (Inggris) - tunggul (LAI)
netzar (Ibrani) - sprout (Inggris) - taruk (LAI)
shoresh (Ibrani) - root (Inggris) - pangkal (LAI) atau
"akar"
Dalam Yes 11, kita membaca bagaimana Mesias akan keluar sebagai "choter" yang keluar dari "geza", atau sebagai "netzar" yang keluar dari "shoresh". Dimana pun dia akan keluar, dia tidak akan keluar dari pohon sebelah. Pasti hanya keluar dari pohon yang akarnya (shoresh) adalah Isai.
Apa sebenarnya maknanya?
Sebelum saya meneruskan, ijinkan saya untuk mengingatkan Sdr/i Friend, bahwa Sdr/i sedang mempelajari kitab orang Ibrani, yang lahir dalam budaya dan pola pikir Ibrani dan tumbuh dengan bahasa Ibrani. Apa yang Yesaya ajarkan kepada keturunan-keturunan Israel yang akan datang (yaitu di masa kini) mengenai Mesias adalah sebagai berikut:
Apabila seluruh 12 suku Israel digambarkan sebagai pohon, maka akarnya darimana pohon itu keluar, adalah Yakub. Ke-12 suku diibaratkan menjadi 12 cabang (tunggul) atau geza. Dan anak-anak dari 12 bersaudara itu, menjadi netzar atau choter dst. Semakin muda generasinya, semakin tinggi posisinya dalam gambaran pohon silsilah itu.
Yesaya memakai akar itu untuk melambangkan Isai. Mesias akan keluar dari Isai. Dengan kata lain, Mesias punya hubungan langsung dengan Isai. Dia adalah cabang asli yang berasal dari pohon Isai. Bukan adopsi, bukan ditempelkan. Mesias adalah, secara harafiah, darah daging Isai sendiri, berasal dari pohon yang sama. Bukan hasil okulasi (penempelan).
Pemakaian kata "choter" dalam mendefinisikan silsilah Mesias bukan tidak disengaja. "Choter" atau "tunas" menjadi lambang dari tongkat kerajaan. Tongkat kerajaan itu akan "turun" dari akar (Isai) kepada salah satu "cabang" di pohon itu. Tetapi "turunnya" tongkat kerajaan itu, tidak pernah melalui garis perempuan. Setelah Daud jadi raja, Salomo mewarisi tongkat kerajaan. Tongkat itu turun temurun dari Daud, Salomo, Rehoboam, Abiyah, Asa, Yehosafat, Yehoram, Ahaziah, Yehoas, Amaziah, Uzziah, Yotam dst. Tidak pernah tongkat kerajaan itu turun kepada anak perempuan untuk dilanjutkan kepada anak laki-laki. Mesias Yahudi adalah keturunan biologis dari Isai dan raja Daud dari pihak ayah. Tidak mungkin dari pihak ibu.
Ini menjadi kesulitan yang tidak dapat dijawab oleh kekristenan. Argumentasi mereka adalah bahwa Yesus menjadi bagian pohon Isai itu melalui Maria. Namun demikian, tongkat kerajaan akan berhenti pada ayah Maria dan hanya dapat diwarisi oleh saudara laki-laki Maria. Maria, sebagai perempuan tidak dapat pegang tongkat kerajaan Daud untuk diteruskan kepada anaknya. Apabila Sdr bertanya persyaratan Mesias Yahudi, demikianlah jawabannya.
Tanakh mengajarkan bahwa setiap geza, netzar atau choter, memiliki potensi untuk melahirkan seorang Mesias. Entah di cabang mana, dan di ranting mana, tidak ada yang tahu. Entah di generasi siapa, tahun berapa, tidak ada yang tahu. Namun setiap generasi (yaitu setiap geza, netzar atau choter) memiliki potensi untuk melahirkan Mesias yang padanya tongkat kerajaan itu akhirnya diberikan untuk menetap, bukan untuk melewatinya.
Ketika Mesias akhirnya muncul, dia tidak muncul dalam bentuk bayi atau dilahirkan. Ada kemungkinan bahwa Mesias sudah lahir dalam generasi kita ini. Tinggal saja TUHAN menentukan apakah tongkat itu menetap dan membuat Mesias muncul, atau tongkat itu berjalan terus kepada generasi berikutnya.
Apabila generasi ini tidak siap menerima Mesiasnya, tongkat itu akan diteruskan kepada anak yang tadinya berpotensi sebagai Mesias, diteruskan di dalam pohon silsilah Isai, diteruskan dari laki-laki kepada laki-laki. Mesias akan lahir melalui proses alami seperti pohon yang menumbuhkan cabangnya secara alami. Dia tidak akan secara misterius muncul tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa asal usul, tiba-tiba berada di langit, tidak melalui proses kelahiran dan pertumbuhan.
Ketika Mesias muncul, seluruh bumi akan mengeluarkan tanda-tanda bahwa Mesias sudah datang. Seperti musim semi yang sudah datang, akan ditandai dengan bumi mengeluarkan tunas-tunas baru, pohon-pohon mulai mengeluarkan daun-daun hijau, bunga-bunga mulai keluar. Tanda-tanda seperti ini akan muncul juga ketika tongkat kerajaan berhenti di satu orang dalam satu generasi, menyebabkan Mesias melejit seperti bintang.
Sumber:
Eits Chaim (Elisheva Wiriaatmadja)
Apa sebenarnya maknanya?
Sebelum saya meneruskan, ijinkan saya untuk mengingatkan Sdr/i Friend, bahwa Sdr/i sedang mempelajari kitab orang Ibrani, yang lahir dalam budaya dan pola pikir Ibrani dan tumbuh dengan bahasa Ibrani. Apa yang Yesaya ajarkan kepada keturunan-keturunan Israel yang akan datang (yaitu di masa kini) mengenai Mesias adalah sebagai berikut:
Apabila seluruh 12 suku Israel digambarkan sebagai pohon, maka akarnya darimana pohon itu keluar, adalah Yakub. Ke-12 suku diibaratkan menjadi 12 cabang (tunggul) atau geza. Dan anak-anak dari 12 bersaudara itu, menjadi netzar atau choter dst. Semakin muda generasinya, semakin tinggi posisinya dalam gambaran pohon silsilah itu.
Yesaya memakai akar itu untuk melambangkan Isai. Mesias akan keluar dari Isai. Dengan kata lain, Mesias punya hubungan langsung dengan Isai. Dia adalah cabang asli yang berasal dari pohon Isai. Bukan adopsi, bukan ditempelkan. Mesias adalah, secara harafiah, darah daging Isai sendiri, berasal dari pohon yang sama. Bukan hasil okulasi (penempelan).
Pemakaian kata "choter" dalam mendefinisikan silsilah Mesias bukan tidak disengaja. "Choter" atau "tunas" menjadi lambang dari tongkat kerajaan. Tongkat kerajaan itu akan "turun" dari akar (Isai) kepada salah satu "cabang" di pohon itu. Tetapi "turunnya" tongkat kerajaan itu, tidak pernah melalui garis perempuan. Setelah Daud jadi raja, Salomo mewarisi tongkat kerajaan. Tongkat itu turun temurun dari Daud, Salomo, Rehoboam, Abiyah, Asa, Yehosafat, Yehoram, Ahaziah, Yehoas, Amaziah, Uzziah, Yotam dst. Tidak pernah tongkat kerajaan itu turun kepada anak perempuan untuk dilanjutkan kepada anak laki-laki. Mesias Yahudi adalah keturunan biologis dari Isai dan raja Daud dari pihak ayah. Tidak mungkin dari pihak ibu.
Ini menjadi kesulitan yang tidak dapat dijawab oleh kekristenan. Argumentasi mereka adalah bahwa Yesus menjadi bagian pohon Isai itu melalui Maria. Namun demikian, tongkat kerajaan akan berhenti pada ayah Maria dan hanya dapat diwarisi oleh saudara laki-laki Maria. Maria, sebagai perempuan tidak dapat pegang tongkat kerajaan Daud untuk diteruskan kepada anaknya. Apabila Sdr bertanya persyaratan Mesias Yahudi, demikianlah jawabannya.
Tanakh mengajarkan bahwa setiap geza, netzar atau choter, memiliki potensi untuk melahirkan seorang Mesias. Entah di cabang mana, dan di ranting mana, tidak ada yang tahu. Entah di generasi siapa, tahun berapa, tidak ada yang tahu. Namun setiap generasi (yaitu setiap geza, netzar atau choter) memiliki potensi untuk melahirkan Mesias yang padanya tongkat kerajaan itu akhirnya diberikan untuk menetap, bukan untuk melewatinya.
Ketika Mesias akhirnya muncul, dia tidak muncul dalam bentuk bayi atau dilahirkan. Ada kemungkinan bahwa Mesias sudah lahir dalam generasi kita ini. Tinggal saja TUHAN menentukan apakah tongkat itu menetap dan membuat Mesias muncul, atau tongkat itu berjalan terus kepada generasi berikutnya.
Apabila generasi ini tidak siap menerima Mesiasnya, tongkat itu akan diteruskan kepada anak yang tadinya berpotensi sebagai Mesias, diteruskan di dalam pohon silsilah Isai, diteruskan dari laki-laki kepada laki-laki. Mesias akan lahir melalui proses alami seperti pohon yang menumbuhkan cabangnya secara alami. Dia tidak akan secara misterius muncul tanpa ayah, tanpa ibu, tanpa asal usul, tiba-tiba berada di langit, tidak melalui proses kelahiran dan pertumbuhan.
Ketika Mesias muncul, seluruh bumi akan mengeluarkan tanda-tanda bahwa Mesias sudah datang. Seperti musim semi yang sudah datang, akan ditandai dengan bumi mengeluarkan tunas-tunas baru, pohon-pohon mulai mengeluarkan daun-daun hijau, bunga-bunga mulai keluar. Tanda-tanda seperti ini akan muncul juga ketika tongkat kerajaan berhenti di satu orang dalam satu generasi, menyebabkan Mesias melejit seperti bintang.
Sumber:
Eits Chaim (Elisheva Wiriaatmadja)