Kamis, 23 Maret 2017

Berhala: Apa Kata Taurat?

Kali ini meneruskan pembahasan mengenai ke-2 perintah pertama dari 10 Perintah TUHAN yang tercantum di dalam Taurat. Yang lalu kita sudah membahas perintah ke-1, yaitu, "Jangan ada ilah lain di hadapan (di "muka") -Ku." Hari ini kita akan membahas perintah yang ke-2:

"Jangan membuat bagimu patung
yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas,
atau yang ada di bumi di bawah,
atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
Jangan sujud menyembah kepadanya
atau beribadah kepadanya..."

(Kel 20:4-5)


Dalam pelajaran yang lalu, sudah kita bahas bahwa urutan di dalam 10 Perintah TUHAN menunjukkan urutan keparahan/ beratnya dosa seseorang apabila mereka melanggarnya. Semakin tinggi letak perintah itu di dalam 10 Perintah tersebut, semakin parah/ semakin berat dosanya apabila dilanggar.

Dengan demikian kita tahu bahwa urutan dosa terparah kedua adalah penyembahan berhala seperti yang tertulis dalam perintah ke-2 ini. Namun apa bedanya perintah ke-2 ini dari perintah yang pertama?

Dosa yang terbesar dipegang oleh mereka yang memang menyembah Bapa, tetapi memiliki selingkuhan di sampingnya. Apabila ada yang bertanya, "Mengapa bangsa Yahudi menolak Yesus sebagai TUHAN?" Inilah jawabnnya: di mata bangsa Yahudi, inilah yang dilakukan oleh gereja: menyembah Bapa, TUHAN-nya Abraham, tetapi memiliki selingkuhan di muka TUHAN -- Yesus.


Dosa terbesar kedua, setelah yang di atas ini, adalah "membuat patung yang menyerupai apapun" dan menyembahnya. Jadi apapun yang tangan manusia sendiri buat dan ciptakan, itu tidak boleh menjadi objek penyembahan. Garis besar dari perintah ini adalah memberikan definisi yang jelas tentang penyembahan berhala. Inilah definisi itu: penyembahan berhala adalah mengambil segala sesuatu yang berstatus "ciptaan" dan memberikan status "Pencipta" padanya, serta menyembahnya sebagai sang pencipta.

Baca definisi ini kembali secara perlahan-lahan:

Penyembahan berhala... adalah mengambil segala sesuatu yang berstatus "CIPTAAN"... dan memberikannya status "Pencipta"... serta menyembahnya sebagai "SANG PENCIPTA".

Apakah hal ini terdengar familiar?

Perintah ke-2 ini adalah alasan kedua mengapa bangsa Yahudi menolak Yesus sebagai TUHAN. Kekristenan mengajarkan bahwa Yesus adalah "Pencipta yang berinkarnasi menjadi CIPTAAN". Ini diajarkan dengan jelas di Yoh 1:1-14 serta Fil 2:6-7. Justru konsep inilah yang menjadi alasan tajam bagi mereka untuk tidak membungkuk padanya -- sang ciptaan.

Mungkin Anda mengatakan, "Tetapi Bapa dan Yesus adalah satu." -- Baiklah. Seberapa "satu"nya mereka? Karena, di Yoh 14:28, Yesus mengakui, "Bapa lebih besar daripada aku". Apabila Yesus adalah TUHAN juga, tuhan seperti apakah dia? Tuhan kecil? Karena Bapa adalah lebih besar darinya. Jadi, ada berapa tuhan? (1) Bapa - Tuhan besar. (2) Yesus - Tuhan kecil. Di sini bangsa Yahudi terpentok lagi dengan Perintah ke-1 -- "Jangan ada ilah lain di MUKA-Ku!"

Atau...

Mungkin hanya Bapa yang adalah TUHAN, lalu Yesus adalah inkarnasiNya (Tuhan jadi ciptaan). Namun apabila demikian, maka bangsa Yahudi terpentok lagi dengan perintah ke-2 - penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah "mengambil ciptaan dan menyembahnya menjadi sang pencipta."

Sekarang Anda mengerti mengapa  bangsa Yahudi tidak menyembah Yesus sebagai tuhan.

Sumber:
Eits Chaim
Elisheva Wiriaatmadja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar