Sabtu, 16 Juni 2012

KUASA BERKAT IMAMAT



Setiap orang menyukai berkat, bahkan banyak orang Kristen datang ke gereja hanya mau mendengar kotbah-kotbah tentang berkat saja. Sesungguhnya berkat Tuhan dalam kehidupan mempunyai arti yang lebih luas bukan hanya meliputi keuangan, tetapi juga kesehatan, hubungan, emosi, kedamaian yang melampaui segala akal, sukacita yang tidak terucapkan, serta kemenangan atas keduniawian, kedagingan dan iblis. Tuhan mau memberi berkat kepada umatNya, bukan kutuk. Berkat itu diberikan bukan karena kita berprestasi sehingga ‘pantas’ menerima berkat itu, tetapi karena kita ini milikNya berdasarkan perjanjianNya. Kesembuhan didapat bukan karena prestasi di bidang keagamaan tetapi oleh bilur-bilur di sekujur tubuh Yeshua HaMashiakh (nama Ibrani Yesus Kristus) ketika Ia disalibkan. Sumber segala berkat adalah Tuhan sendiri yang berkenan memberkati umatNya.

Sebagai pengertian primer, berkat adalah pemberian (impartasi) kuasa adikodrati Tuhan kepada kehidupan manusia melalui ucapan orang yang diberi otoritas oleh Tuhan. Dalam pengertian yang lebih luas berkat adalah sesuatu yang baik. Imam Besar Israel mengucapkan berkat dari Tuhan kepada umat sehingga berkat dari Tuhan itu melalui Imam Besar sampaii kepada umat. Umat mendapat berkat adikodrati karena Tuhan berkenan memberi berkat sesuai dengan perkataan yang diucapkan. Tentunya Tuhan tidak bertanggungjawab terhadap ucapan imam yang tidak sesuai dengan kehendakNya, Ia hanya memberkati sesuai dengan FirmanNya .

Dalam Bilangan 6:22-27 Tuhan sendiri menetapkan kata-kata berkat untuk diucapkan oleh hamba-hambaNya. Dalam bahasa Ibrani yaitu bahasa asli yang digunakan Tuhan saat berbicara kepada Musa, ucapan berkat itu adalah:Y’varekh’kha YHWH v’yishm’rekha (3 kata); Ya-ar YHWH panav ei-lekha vikhunekha (5 kata);Yisa YHWH panav eilekha v’yaseim l’kha shalom (7 kata). Ketiga kalimat tersebut terdiri dari 3 dan 5 dan ditutup dengan 7 suku kata yang menunjuk pada kelengkapan. Tuhan ingin memberkati anda dengan lengkap dan sempurna.

1) Yahweh memberkati (Ib barak) dan melindungi (Ib shamar) engkau (Ib kha). 

Kata ‘memberkati’ dan ‘melindungi’ dalam bahasa Indonesia mengandung pengertian yang abstrak. Penutur bahasa Ibrani berpikir konkrit. Kata kerja barak berarti ‘bertelut’. Berakah (kata benda) atau‘berkat’ berarti ‘suatu pemberian (hadiah) kepada yang lain dengan bertelut’. Sebagai Raja sejati, Tuhan melayani umatNya, memberi kebaikan kepada umatNya dengan bertelut! Sikap ini ditunjukkan oleh Yeshua, Firman yang Hidup yang mau membasuh kaki murid-muridNya dengan bertelut. Apa berkat yang diberi oleh Yahweh ? Menurut para rabbi, berkat ini termasuk berkat materi, karena bila hanya berkat rohani tidak perlu ada perlindungan lagi.

Demikian juga dengan umat Tuhan, kita perlu memberi yang baik kepada Yahweh dengan bertelut, yang dalam pengertian Ibrani memberkati Yahweh. Apakah kita dapat ‘membekati’ dalam arti memberi yang baik kepada Tuhan? Mengapa tidak? Bukankah kita dapat mengasihi Dia, karena Ia lebih dahulu mengasihi kita? Hal yang sama terjadi dengan ’memberkati’, kita dapat ‘memberkati’ Dia karena Dia lebih dulu ‘memberkati’ kita. Bagaimana kita memberkati Tuhan Pencipta? Kita dapat memberkati Yahweh dengan memuji Dia, melayani Dia, mentaati semua perintahNya; setelah Ia memberkati kita lebih dulu dengan keselamatan. Ikatan perjanjian antara Tuhan dengan umatNya memungkinkan hal ini.

Shamar berarti ‘melindungi’. Kata lain yang mempunyai akar kata yang sama adalah shamiyr yang artinya ‘duri’. Untuk melindungi domba dari binatang buas, seorang gembala akan memagari kawanan dombanya dengan tanaman berduri. Iblis mengadu kepada Tuhan bahwa Ayub dilindungi dengan pagar berduri (Ayub 1:10). Kha berarti engkau (maskulin,tunggal). Mengapa harus tunggal? Tuhan memberkati Israel sebagai kesatuan, tidak ada perbedaan, setiap pribadi mendapat berkat Tuhan. Tetapi ini juga berbicara bahwa Tuhan memberkati umat yang bersatu (Mazmur 133). Dengan demikian, bagian berkat ini berarti “Kiranya Yahweh datang kepadamu dengan bertelut dan menaruh pagar perlindungan di sekelilingmu”. Luar biasa!

2) Yahweh menyinari (Ib ya’ar) engkau dengan wajahNya (Ib panav) dan memberi engkau kasih karunia (Ib khunekha). 

Menyinari (Ibr ya’ar) dengan wajahNya (Ibr panav) berarti menerangi kita sehingga kita memahami siapa dia dan apa kehendakNya bagi kita. Menyinari dengan wajahNya berarti juga melimpahkan kasih dan keselamatan. Kasih karunia (ib khanan) adalah perkenan, maksud baik, restu dari pihak yang lebih tinggi kepada yang lebih rendah, dari yang kuat kepada yang lemah. Di sinilah rahasia keindahan berada dalam perjanjian dengan Tuhan, walaupun kita lemah, Dia yang kuat akan menyalurkan kasih karuniaNya kepada kita. Bagian ini berarti “Kiranya Yahweh menerangimu sehingga engkau memahami apa kehendakNya dan memberi engkau perkenan serta maksud baikNya”

3) Yahweh mengangkat (Ibr yisa) wajahNya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera (Ibr shalom). 

Mengangkat (Terj. LAI, menghadapkan) wajah berarti memberi senyum tanda persahabatan. Wajah yang tertunduk menyatakan kesedihan dan kemarahan. Shalom dari Tuhan mencakup bukan hanya bebas dari malapetaka, tetapi juga kedamaian dan ketenangan, kelengkapan, kesejahteraan, kesehatan. Semuanya ini didapat bagi orang yang ada dalam perjanjian, yaitu orang menerima pengampunan bagi dosa dan kejahatannya (Yer 31:34). Kita mengalami pengampunan ketika datang mengaku Yeshua sebagai Juruselamat kita. Bagian ini berarti” Kiranya Yahweh memberi senyum persahabatan kepadamu dan memberi kedamaian, kelengkapan, kesejahteraan dan kesehatan kepadamu”.

Tuhan memberi otoritas kepada ayah sebagai imam dalam keluarga, kepada penilik jemaat sebagai imam dalam jemaat untuk mengucapkan berkat imamat karena Ia ingin memberkati seluruh umatNya. Setiap kali perkataan berkat selesai diucapkan Jemaat menyambut dengan berkata, “Amen”. Jangan meninggalkan ibadah sebelum berkat ini diberikan, anda kehilangan sesuatu yang berharga. Dengan berkat imamat ini, Yahweh Elohim menaruh namaNya di tengah umatNya. Mulialah NamaNya ditengah umat tebusanNya!

Oleh : Ir Benyamin Obadyah
Written by Novian   
Wednesday, 22 June 2011 08:44


Tidak ada komentar:

Posting Komentar