Minggu, 05 Februari 2012

Yeshua dalam 7 Hari Raya Tuhan


Oleh : Bp. Ir. Benyamin Obadyah, MURP
Gembala Gereja Kehilat Mesianik Indonesia
(Perayaan Sukkot 15-21 Tishrei 5772)

Gambar From : http://teguhhindarto.blogspot.com/2011/04/tujuh-hari-raya-yhwh-sheva-moedim.html


Dalam Imamat 23, Musa menulis tentang 7 hari raya tahunan (Sheva Moedim). Ketujuh hari raya itu merupakan rencana cetak biru (blue print) Keselamatan Umat Manusia melalui Mesias. Setiap hari raya merupakan gambaran atau nubuatan tentang kehidupan Mesias, Yang Diurapi, dan semuanya itu digenapi secara utuh oleh Yeshua.

Hubungan Yeshua dengan tujuh hari raya, secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Paskah (Pesach)
Yeshua adaah Domba Paskah kita. Inilah hari kematian-Nya.

2. Roti Tidak Beragi (Hag HaMatzah)
Yeshua adalah Roti Hidup, Roti Tidak Beragi yang turun dari surga. Ia tidak berdosa karena ragi menyatakan dosa.

3. Buah Sulung (Sfirat HaOmer)
Yeshua adalah Buah Sulung kebangkitan dan kematian.

4. Pentakosta (Shavuot)
Yeshua adalam Pembaptis dengan Roh Kudus.

5. Sangkakala (Rosh Hashanah)
Yeshua adalah Mempelai Pria yang menjemput Gereja (Ekklesia/Kahal) sebagai Mempelai Perempuan dalam pengangkatan Gereja (Rapture)

6. Pendamaian (Yom Kippur)
Yeshua sang Mesias datang kedua kali, kali ini orang Yahudi akan terbuka menerima-Nya.

7. Tabernakel (Sukkot)
Yeshua akan mulai memerintah sebagai Raja Damai dalam kerajaan 1.000 tahun di bumi, tepat pada hari yang sama Ia dilahirkan ke bumi ini.

Jelas terlihat semua segi penting kehidupan Yeshua terekam dalam ketujuh hari raya itu. Empat hari raya pertama yaitu Paskah, Roti Tidak Beragi, Buah Sulung dan Pentakosta telah digenapi dengan sangat tepat, sedangkan tiga hari raya terakhir masih menunggu penggenapannya.

Secara eskatologis, Hari Raya Tabernakel secara unik memenuhi dua dimensi kedatangan Yeshua, sebagai 'bayi calon Raja' yang lemah lembut (Mesias Ben Yosef) dan sebagai Raja yang akan memerintah secara tegas dan perkasa (Messias Ben David).

Kelahiran-Nya, sebagai peristiwa penting dalam kehidupan tentu terekam dalam pola 7 hari raya yang ditetapkan oleh Bapa sendiri, namun harus digali dahulu; berbeda dengan kematian-Nya yang justru diperintahkan untuk diperingati oleh murid-murid-Nya. Hal ini tidak dapat lepas dari cara pandang Ibrani yang dicatat oleh Pengkhotbah :

"Hari kematian lebih baik dari hari kelahiran"
(Pengkhotbah 7:1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar